Karena itu, harus ada tindakan kongkrit untuk memitigasi bencana termaksud normalisasi Sungai yang akan kita lakukan. “Tapi kemudian ada tanggap bencana yang memang bisa memperbaiki kehidupan mereka baik secara material maupun pisikologis mereka pasca bencana. Itu yang harus dilakukan sehingga kota Sangatta ini sangat nyaman dan aman di tinggali oleh masyarakatnya. Itu semua tujuan akhir kita disitu. Baru kita ini bisa melakukan perbaikan kota dalam pembangunan-pembangunan lainnya. Bayangin buat apa kita bangun infrastruktur lainnya sementara tidak aman dari bencana banjir ,” Terangnya
Selain itu, menurut H Irwan berdasarkan pandangan awal dan penelusuran yang dilakukan pihaknya jika sangat wajar jika terjadi peristiwa banjir seperti yang terjadi pada bulan maret lalu. Bahkan diprediksi bisa lebih besar lagi dari sebelumnya, jika tidak segera dilakukan penanganan.
“Pertamakan terkait morfologi Sungainya ini, Sungai ini beberapa yang memang yang memutar dan celakanya lagi memutar kearah pemukiman warga. Seharusnya kemudian ketika ada tindakan pelurusan Sungai, mungkin itu akan menjauhkan Sungai dari pemukiman. Kedua ada pendangkalan dari sedimentasi akibat adanya pembukaan lahan dan yang paling dekat dengan kita adalah pertambangan batu bara,”Tuturnya
Karena itu, menurut Irwan harus ada pengukuran yang bisa dilakukan untuk mengetahui kontribusi pertambangan batu bara itu, terhadap air yang mengalir dari kawasan mereka yang di lepas ke Sungai Sangatta. Yaitu berapa kontribusinya untuk menambah debit air Sungai Sangatta. Termaksud kontribusi sedimentasinya setiap harinya kemudian menyebabkan pendangkalan.