Shin Tae-yong hanya tinggal beberapa bulan lagi sebagai pelatih kepala timnas Indonesia. Namun, belum ada tanda-tanda PSSI akan menawarkan kontrak baru kepada pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Shin Tae-yong berbicara dengan Ketua Umum PSSI Eric Thohir soal masa depannya. Pertemuan tersebut mengungkap ada syarat yang harus dipenuhi pelatih berusia 53 tahun itu.
Syarat yang dimaksud adalah mengantarkan Timnas U-23 Indonesia ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024 sebagai pelatihnya.
Pasalnya jelang Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong punya banyak kendala. Penggemar sepak bola Piala Asia AFC U23 2024 di Indonesia awalnya meminta PSSI memberikan kontrak baru kepada Shin Tae-yong setelah berhasil mengantarkan timnas Indonesia lolos ke Piala Asia AFC 2023.
Namun sepertinya belum ada yang bisa bergabung dengan PSSI. Jika sang pelatih bisa membawa Timnas Indonesia berusia 23 tahun itu melaju ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024, mereka menyatakan bisa melanjutkan uji coba Shin Tae-yeon dan memperbarui kontraknya. .
2. Tanpa dukungan banyak klub Ligue 1, mengingat situasi saat ini, wajar jika Shin Tae-yong berpikir dua kali untuk memperbarui kontraknya bersama Timnas Indonesia. Pasalnya, PSSI memberinya banyak tujuan.
Namun ini bukan soal tekanan yang diberikan Shin Tae-yong, melainkan soal tidak mendapat cukup dukungan dari banyak klub di League One. Hal itu terlihat ketika banyak tim yang menolak mengirimkan pemainnya untuk memperkuat timnas U-23 Indonesia. . Tim Piala Asia U-23 2024. Kebiasaan Berulang Shin Tae-young dikenal karena keberaniannya dalam mengambil keputusan. Salah satunya adalah pemain muda yang bermain di level Asia. Namun saat sang pemain kembali ke tim, ada satu ketakutan yang menghantui pikirannya.
Saat Shin Tae-yong mulai berlatih bersama timnas Indonesia, ia sempat marah saat melihat pemainnya lamban saat latihan. Namun tak lama kemudian ia mampu mengubah kebiasaan tersebut dan semakin memperkuat pasukan Garuda.
Namun ketakutan tersebut membuat Shin Tae-young khawatir, terutama saat rekan satu timnya kembali ke klub. Sebab, kebiasaan melambat saat berolahraga akan terulang kembali.
