Jakarta – Sebanyak tujuh universitas di Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman atau penandatanganan perjanjian kerja sama dengan salah satu universitas luar negeri, Monash University.
Kerjasama dengan institusi pendidikan ternama dari Australia saat ini. Hal ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia hingga mencapai standar internasional.
Associate Dean Fakultas Hukum Monash University, Profesor Jean Allain, mengatakan kerjasama tersebut khususnya dengan Fakultas Hukum. Hal ini merupakan bukti komitmen kami untuk mempererat hubungan dengan institusi pendidikan tinggi terbaik di Indonesia. Khususnya di bidang hukum.
“Selain peningkatan mutu pendidikan, kerja sama ini juga menjadi bukti nyata semakin kuatnya hubungan antara perguruan tinggi internasional dan perguruan tinggi Indonesia dalam hal kualitas sumber daya manusia. Hanya hukum Australia. tapi juga belajar hukum dan budaya Indonesia,” ujarnya pada Senin, 25 Juli 2023.
Salah satu universitas pilihan di Tangerang adalah Universitas Pelita Harapan. Dekan Fakultas Hukum UPH Dr. Velliana mengatakan kemitraan ini merupakan peluang berharga untuk meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa.
“Kemitraan ini merupakan peluang untuk mengembangkan dan mewujudkan banyak manfaat kerja sama. Memberikan pendidikan hukum yang berkualitas khususnya dalam mengembangkan kemampuan memecahkan permasalahan. Sehingga mereka siap menghadapi tantangan kehidupan nyata,” ujarnya.
Selain UPH, institusi pendidikan lain yang telah menandatangani nota kesepahaman antara lain Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT).
Nota kesepahaman tersebut mencakup sejumlah isu penting, seperti pertukaran data dan akses terhadap penelitian. mengikuti workshop Konferensi dan diskusi di bidang akademik Program pelatihan dan kursus singkat Pertukaran pelajar dan guru serta pengembangan kemampuan akademis manusia Dua peserta penyandang disabilitas telah lulus ujian Tingkat Akhir SIPSS Kepolisian Kerajaan Thailand. Kedua peserta penyandang disabilitas memiliki latar belakang kedokteran dan pendidikan serta terampil di bidang teknologi dan informasi. kabarkutim.co.id 25 Februari 2024