kabarkutim.com.com, Jakarta Program pemeriksaan kesehatan atau pemeriksaan kelahiran gratis rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2025. Lantas, sejauh ini sudah berapa banyak yang dipersiapkan?
Terkait hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gonadi Sadikin menjelaskan, pihaknya sedang menyusun dan memilah rencana pelaksanaannya.
“Sekarang kita sedang memilah, pemeriksaan kesehatan gratis itu untuk berbagai kelompok umur. Bayi seperti apa, balita seperti apa, anak-anak seperti apa, dewasa dan lansia seperti apa? Sekarang sedang kita finalisasi,” kata Jumat (11/11). 15 Agustus 2024 (Jakarta), kata Bodhi kepada wartawan di Rumah Sakit Kardiovaskular Harapan Keita Jakarta.
“Setelah final, akan dijabarkan berbagai detail seperti siapa yang akan melakukannya, alat apa saja yang dibutuhkan, dan di mana akan dilaksanakan,” lanjut Bodhi.
“Ini akan segera ditutup dan setelah kami menyelesaikannya, kami akan memutuskan siapa yang akan melakukannya, peralatan apa yang dibutuhkan dan di mana.”
“Karena misalnya bayi baru lahir lebih tepat dilakukan (screening) di tempat kelahirannya. Kalau ada anak mungkin lebih tepat dilakukan di sekolah. Misalnya orang dewasa bisa. ke Puskesmas, Puskesmas, atau Tempat Kerja. Kalau yang lanjut usia, mungkin ke Puskesmas, atau kita kirim ke Puciando.
Bodhi berharap persiapan acara pemutaran ulang tahun gratis ini dapat selesai pada bulan ini dan dibuka untuk umum pada Desember 2024.
“Mudah-mudahan bulan ini selesai dan bulan Desember kita bisa mengadakan acara sosial di seluruh Indonesia.”
Dengan begitu banyak detail yang harus diselesaikan, Bodhi mengimbau masyarakat untuk bersabar.
“Kawan-kawan harus bersabar, ini hal yang besar kan? Kita akan melakukannya, mungkin sebagai kelompok dulu saat ini, kelompok umur tertentu dulu, kita akan melakukannya secara berpasangan. area/” Ayo Coba kotanya, kami melakukannya secara agresif. “
Bodhi sebelumnya mengatakan program pemeriksaan kelahiran akan dimulai pada tahun 2025 untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Pemutaran ini merupakan kado ulang tahun pemerintah kepada masyarakat dan dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan pelaksanaannya sejak dini,” kata Bodhi saat rapat kerja dengan Pansus 9 DPR di Gedung DPR Senayan, Kamis (10/10). .” /2024).
Bodhi menambahkan, skema tersebut berbeda dengan screening Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 penyakit. Skrining kelahiran ini dirancang untuk mendeteksi segala jenis penyakit sesuai kelompok umur, dengan tujuan meningkatkan efektivitas diagnosis dini dan meminimalkan risiko kematian dan kecacatan.
Skrining kelahiran menyasar seluruh lapisan masyarakat mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Kategori skrining berdasarkan kelompok umur yang ditetapkan Menteri Kesehatan antara lain: skrining anak usia dini
Skrining bayi baru lahir berfokus pada mendeteksi kondisi bawaan seperti hipotiroidisme bawaan, yang jika terdeteksi sejak dini, dapat mencegah kematian atau kecacatan.
Hipotiroidisme kongenital adalah suatu kondisi dimana fungsi tiroid berkurang atau berkurang pada bayi baru lahir. Umumnya bayi tidak menunjukkan gejala hipotiroidisme kongenital. Oleh karena itu, bayi baru lahir harus diskrining untuk mengetahui adanya hipotiroidisme kongenital.
Skrining dapat membantu orang tua mendeteksi gangguan kesehatan pada bayinya sehingga dapat ditangani secepat mungkin. Pengobatan dini terhadap hipotiroidisme kongenital dapat meminimalkan risiko kecacatan pada anak. Pemutaran remaja
Kelompok berikutnya adalah remaja berusia di bawah 18 tahun. Pemeriksaan remaja meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Tujuan dari skrining ini adalah untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang sering terjadi pada anak dan remaja. skrining orang dewasa
Skrining pada orang dewasa berfokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kanker pada wanita Indonesia, dan kanker prostat pada pria. Skrining Lansia
Pemeriksaan geriatri mencakup penyakit Alzheimer, osteoporosis, dan pemeriksaan kesehatan umum terkait usia.