kabarkutim.CO.ID, Jakarta — Pasar modal Indonesia memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp11,572 triliun per 1 Maret 2024, dengan Indeks Harga Saham Terintegrasi (IHSG) sebesar 7.295,05 pada penutupan perdagangan Jumat.
Sepanjang pekan terakhir Senin (26/2/2024) hingga Jumat (3/1/2024), terjadi 1,26 juta transaksi. Rata-rata volume transaksinya 15,41 miliar lembar saham dan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Rp 10,15 triliun.
Kemudian, 19 perusahaan mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini dan menghasilkan dana sebanyak Rp3,45 triliun.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan: “Ada 17 perusahaan yang sedang dalam proses untuk dicatatkan di BEI.”
Dari 17 perusahaan yang mengantri IPO, 14 perusahaan menengah memiliki aset antara Rp50 hingga 250 miliar, dua perusahaan besar memiliki aset di atas Rp250 miliar, dan satu perusahaan kecil memiliki aset kurang dari Rp50 miliar.
Dari 17 perusahaan yang mengantri IPO, 5 perusahaan bergerak di sektor industri, 4 perusahaan di sektor produk konsumsi, 3 perusahaan di sektor teknologi, 2 perusahaan di sektor komoditas, dan 2 perusahaan di luar sektor komoditas. sedangkan satu perusahaan berada di grup infrastruktur.
Tahun ini terdapat 15 penerbitan Surat Utang dan Sukuk (EBUS) dari 13 emiten EBUS, dengan pendanaan mencapai Rp 15,3 triliun, sehingga total penerbitan EBUS yang tercatat di BEI hingga saat ini sebanyak 549 IDR 467,34 triliun dan 32,362 juta USD diterbitkan oleh 128 perusahaan
BEI mencatatkan 186 surat berharga negara (SBN) tahap dengan nilai nominal 5.810,39 triliun rupiah dan 502,10 juta dollar AS. ditambah 10 efek beragun aset (EBA) sebesar Rp3,25 triliun.
Sedangkan untuk right issue, ada empat perusahaan yang melakukan right issue pada tahun ini dengan total nilai Rp3,08 triliun. Terdapat 24 perusahaan lagi yang masuk dalam antrean right issue BEI.