kabarkutim.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mengalami penurunan. Hal ini tidak hanya berlaku pada bensin dari Pertamina, tetapi juga pada banyak SPBU umum lainnya.
Tercatat, selisih harga BBM bersubsidi (Pertalit) dan non-subsidi kini semakin mengecil. Karena perbedaan harga yang tidak jauh, tidak jarang pemilik kendaraan yang memilih bahan bakar bersubsidi beroktan 90 beralih ke bensin nonsubsidi yang beroktan lebih tinggi.
Bensin beroktan tinggi sangat direkomendasikan untuk kendaraan modern yang umumnya memiliki rasio kompresi tinggi. Namun penggunaan bahan bakar beroktan tinggi juga bisa memberikan dampak.
Dampak penggunaan bensin beroktan tinggi
Mengapa kendaraan dengan rasio kompresi lebih tinggi membutuhkan bensin dengan oktan lebih tinggi?
Hal ini dikarenakan bensin lebih tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi yang dibutuhkan oleh mesin kompresi tinggi.
Namun masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa penggunaan bensin beroktan tinggi dapat menghemat bahan bakar. Selain efisiensi ekonomi yang lebih besar, pengemudi juga dapat merasakan dampak positif lainnya. Pengendara sepeda motor antri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di SPBU Koko Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). [kabarkutim.com/Alfian Winanto]
Pada dasarnya, mengutip mobil88, bahan bakar dengan oktan lebih tinggi memberikan efek lebih baik pada sistem pengapian. Kualitas bahan bakar yang lebih baik membuat pengaturan tekanan di ruang bakar menjadi lebih seimbang.
Hal itu bisa dirasakan dari tarikan mesin yang berarti efisiensi bahan bakar berkurang. Selain itu, bahan bakar beroktan tinggi mengandung bahan pembersih. Reaksi senyawa kimia tersebut mampu menghilangkan sisa endapan karbon sehingga tidak menumpuk di ruang bakar.
Dengan tenaga yang baik dan akselerasi rendah, pengemudi tidak perlu menginjak pedal dalam-dalam. Artinya, pengemudi yang menggunakan bahan bakar beroktan lebih tinggi bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Pertama, konsumsi bahan bakar lebih irit dan kedua, ruang mesin lebih bersih.
Jadi yang perlu Anda lakukan hanyalah mencari angka oktan mobil yang dibutuhkan sesuai petunjuk pabrikan dan menggunakan bensin dengan nilai oktan yang tepat.