Cerita Penumpang Selamat dari Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung Raya, Cari Kendaraan Sendiri Usai Tabrakan

cerita penumpang selamat dari kecelakaan ka turangga dan ka bandung raya cari kendaraan sendiri usai tabrakan b79d003

kabarkutim.com.com, Jakarta api (KA) yang melibatkan KA Turangga (KA Plb65A) dan KA Commuterline Raya (KA350) pada Jumat pagi, 5 Januari 2024 masih menyisakan duka bagi keluarga korban. Namun banyak juga korban yang selamat karena kendaraan yang ditumpanginya bukan kendaraan depan.

Tabrakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya sebenarnya terjadi di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat jalur Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 pada 5 Januari 2024 pukul 06:03 WIB. Salah satu yang selamat mengungkapkan bagaimana kejadian itu menimpa dirinya.

Bacaan Lainnya

Tak banyak yang diungkapnya, ia hanya mengunggah video pendek di akun TikTok pribadinya @michaelgela11, pada Jumat, 5 Januari 2024. Di awal video, ia merekam tiket KA Turangga yang ia tumpangi di Eksekutif-1/5A. kursi. .

Perkiraan tiba di Bandung pada waktu tersebut adalah Jumat 5 Januari 2024 pukul 06:17 WIB. Namun sayang, kereta tersebut bertabrakan dengan KA Commuterline Bandung Raya di jalur rel antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung.

Terlihat dalam video yang diunggahnya, gerbong aktif 1 yang ditumpanginya hanya berjarak beberapa gerbong dari kereta yang tergelincir. Di dalam gerbong kereta yang selamat, penumpang terlihat asyik merekam kejadian nahas tersebut.

Hal itu juga terlihat saat perekam video sudah meninggalkan gerbong kereta. Diketahui Michael sebagai salah satu dengan mencari kendaraan sendiri untuk pulang ke tempat tujuan, hal tersebut diketahui dari pertanyaan warganet.

“Evakuasi penumpang yang selamat dibawa ke Stasiun Bandung menggunakan bus atau langsung dipisahkan gan?” tanya seorang netizen.

“Mencari kendaraan sendiri,” jawab pengunggah video.

Netizen lainnya menjawab sebagian besar penumpang yang selamat mencari kendaraan sendiri. Sebab, posisinya yang cukup dekat dengan Stasiun Bandung.

Mengutip kanal Bisnis kabarkutim.com.com, Sabtu (1/6/2024), warga yang berada di lokasi kejadian mengaku melihat beberapa kereta masih melaju sesaat setelah terjadi tabrakan antara KA Turangga (KA) dengan KA Commuter Bandung Raya.

Dan begitu terdengar kabarkutim itu, kereta masih melaju. Kedua kereta belakang berhenti di depan rumah,” kata Titi Rohaeti (53), warga setempat, katanya seperti dikutip Antara.

Pada Jumat pagi, terjadi peristiwa mengejutkan di jalur KA antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka Kabupaten Bandung, saat terjadi tabrakan antara KA Turangga dengan KA Commuterline Bandung Raya.

Peristiwa yang terekam berbagai pihak terjadi pada pukul 06.03 WIB di jalur berkelok sehingga menyebabkan tergelincirnya lokomotif dan empat gerbong operasional KA Turangga Timur. Lokomotif dan tiga rangkaian KA Commuterline Bandung Raya musnah, bahkan KA induk tertindih lokomotif hingga terpental ke sawah dan satu lagi roboh.

Kejadian ini mengagetkan warga jalur di pagi hari yang sejuk. Titi Rohaeti, warga Kampung Babakan DKA, Desa Cikunya, Cicalengka, mengaku mendengar kabarkutim tabrakan yang tidak terlalu keras dan melihat beberapa kereta api yang datang dari arah Timur masih melaju setelahnya.

Sementara itu, salah satu korban tewas dalam tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, adalah pengemudi Kereta Diesel Lokal (KRD) Padalarang Cicalengka Julian Dwi Setiyono. Julian Dwi Setiono diketahui sedang menjalankan tugas terakhirnya sebagai pengemudi KA 350 Lokal Bandung Raya saat tragedi maut itu terjadi. Hal tersebut diketahui melalui unggahan di berbagai akun media sosial seperti akun Instagram @dagelanviral dan akun Twitter (X) @rifastudying_.

Meninggalnya Julian dan tiga orang lainnya yang tewas dalam api tersebut menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. SELAMAT KANG JULIAN 🥺 Beliau meninggal dunia pada hari Jumat, dan saat ini beliau sedang memohon ridha Allah SWT, mohon dukungannya, ridha Allah Husnul Khotimah 🤲🤲,” tulis postingan di akun Instagram @dagelanviral pada Jumat, Januari 5 , 2024.

Dari foto yang diunggah akun tersebut, Julian diketahui meninggalkan seorang istri dan seorang putri yang tampaknya berjenis kelamin perempuan. Ada pula foto yang konon diambil beberapa jam sebelum kecelakaan kereta api terjadi. Julián yang berada di dalam mesin kereta terlihat melambai sambil melambai ke arah perekam video.

Unggahan tersebut mendapat banyak komentar dari netizen. Beberapa netizen mengungkapkan kesedihan dan simpatinya atas kepergian para korban.

“Sedih lihat update IG nya, kayak mau mati,” tulis salah satu warganet.

“😢😢😢 sabar ya keluargaku.. terima kasih atas amal baiknya.. amin,” kata netizen lainnya.

“Saya turut berbela sungkawa, selamat tinggal teknisi,” sahut netizen lainnya.

Baru beberapa jam dibagikan, unggahan soal pengemudi KRD Bandung Raya di Twitter sudah dilihat lebih dari 2,5 juta kali dan disukai lebih dari 56 ribu kali.

Unggahan terbaru akun Instagram sang insinyur @zuliands pun menjadi sorotan warganet. Unggahan video tersebut berisi cuplikan ceramah ustaz tentang kematian.

“Dan banyak orang yang jasadnya hidup tetapi hatinya mati, makanya para ulama mengatakan bahwa orang yang paling buruk adalah orang yang hatinya mati sebelum mati fisiknya,” kata ustaz dalam videonya yang diunggah pada Rabu, 20 Desember 2023. . . .

“Jika seseorang meninggal sebelum mati fisiknya, apapun yang dilakukannya tidak akan pernah membawa manfaat. Kalau hatinya benar-benar mati, yang dia inginkan hanyalah mengagungkan nafsunya, yang dia inginkan hanyalah memenangkan egonya,” lanjutnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *