BERITA ETAM, SANGATTA – Untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai dibidang teknologi informatika dilingkungan Pemrintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), Dinas Komunikasi, Infoermatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Perstik) Kutim menggelar Pelatihan Website. Pelatihan yang dilakasanakan selama tiga hari, mulai tanggal 14-16 Juni 2022 ini, dibuka Kepala Diskominfo Perstik Kutim, Ery Mulyadi, di Ruang Rapat Diskominfo Kutim, Selasa (14/6/2022).
Kepala Bidang Infrastruktur TI Kominfo, Sulisman mengatakan, pelatihan itu diikuti 17 peserta dari 8 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni, Diskominfo Perstik, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pengelola Kuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Pendapatan Daerah (bapenda), Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Sebagai narasumber Anton Prafanto, Dosen Informatika dari Universitas Mulawarman.
“Adapun tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang desain web, meningkatkan ketrampilan peserta dalam mebuat, mengolah, mengelola, menyalurkan dan mendistribusikan informasi melalui web dengan tepat dan menarik,” ungkap Sulisman, yang juga selaku Ketua Panitia.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Perstik Kutim, Ery Mulyadi menyebut kegiatan itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengembangan kapasitas SDM, khususnya Aparatur Pemerintah Kabupaten Kutim, yang khusus menangani web.
“Website sekarang ini merupakan salah satu kebutuhan. Karena zaman sudah berubah. Jika dulu informasi hanya melalui media konvensional, artinya kejadian-kejadian yang terjadi disuatu tempat itu membutuhkan beberapa waktu untuk mengetahuinya. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, saat ini, suatu kejadian/informasi sudah bisa kita terima dalam waktu yang tidak lama. Jadi zamanya sudah berubah, inforamsi itu sangat dinamis dan cepat ,” tutur Ery.
Lebih lanjut Ery menambahkan, Website bisa dijadikan sebagai salah satu media atau sarana untuk menginformasikan program atau kegiatan yang ada di masing-masing OPD kepada publik. Sekaligus sebagai media untuk memberikan inforamsi atau mengcounter beberapa informasi yang keliru.
“Sebab dengan marakmnya media online ini sekarang, orang bisa saja menyampaikan pendapat bahkan kritik kpeada Pemda dengan menggunakan media online. Isu-isu yang muncul dimasyarakat itu, bisa kita lurusakan dengan informasi yang benar, terkait isu yang berkembang ditengah masyarakat,” terang Ery.
Lebih jauh Ery mengatkan, berdasarkan hasil evaluasi pihaknya (Diskominfo), ternyata tidak semua OPD belum memiliki web. Sebagian memiliki web, namun data-data lama (tidak update) belum diperbaharui. Sehingga, hal itu menjdi tantangan bagi pihaknya.
“Kami berharap, peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menambah pengatahuan dan keahliannya. Sehingga bisa mengola informasi yang baik dan menyampaikan informasi terupadte di masyarakat,” tutupnya.(etm2/adv)