Dituding Beri Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi di Negara Berkembang, Nestle Buka Suara

dituding beri gula tambahan pada produk makanan bayi di negara berkembang nestle buka suara 6585dee

Laporan reporter kabarkutim.com Rina Ayu

kabarkutim.COM, JAKARTA – Nestlè menanggapi tudingan adanya tambahan gula pada produk bayi yang dijual di negara berkembang.

Corporate Affairs Manager PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan timnya mendukung kesehatan dan masyarakat Indonesia dengan mengimpor produk makanan dan minuman.

“Kami ingin menekankan bahwa kami menerapkan praktik nutrisi, kesehatan, dan kebugaran yang sama di mana pun, sesuai dengan pedoman dan hukum internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi saat kedatangannya, Sabtu (20/4/2024).

Dikatakan memenuhi persyaratan pelabelan dan batasan kandungan karbohidrat dan gula.

“Makanan bayi adalah sektor yang diatur dan kami mengkomunikasikan produk kami dengan jelas kepada konsumen dan selalu menunjukkan kandungan gula total produk kami,” kata Sufintri.

Nestle telah melakukan upaya untuk mengurangi gula di seluruh portofolionya.

Dalam beberapa tahun terakhir kami telah berhasil mengurangi jumlah total gula tambahan dalam produk bubur bayi kami di seluruh dunia sebesar 11 persen.

“Kami sangat mendukung rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pemberian ASI selama enam bulan pertama kehidupan bayi, setelah pengenalan makanan pendamping ASI dan ASI hingga dua tahun atau lebih,” ujar Guardian, peneliti. dari Public Eye, lembaga pengawas Swiss, mengirimkan sampel produk bayi publik Swiss yang dijual di Asia, Afrika, dan Amerika Latin ke laboratorium Belgia untuk diuji.

Hasil dan pemeriksaan kemasan produk menunjukkan adanya tambahan gula berupa sukrosa atau madu pada sampel Nido, merek susu lanjutan untuk bayi berusia satu tahun ke atas.

Selain itu, ada juga Cerelac, sereal untuk anak usia enam bulan hingga dua tahun.

Tidak ada tambahan gula untuk anak-anak di pasar utama Nestlé di Eropa, termasuk Inggris. “Nestlé harus menghentikan standar ganda yang berbahaya ini dan melarang tambahan gula di semua produk untuk anak di bawah usia tiga tahun, di mana pun di dunia.” Pernyataan tersebut disampaikan pakar pertanian dan pangan Laurent Gaberell pada Sabtu (20/4/2024).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *