kabarkutim.CO.ID, Jakarta – Dokter Spesialis Onkologi Radiasi RS Cipto Mangunkusumo Dr. Sekitar 50-60 persen pasien kanker memerlukan pembedahan dan kemoterapi selama masa pemulihan, serta terapi radiasi untuk mendukung pengobatan kanker, kata Angela Giselvania. Terapi radiasi atau disebut juga terapi radiasi bermanfaat bagi pasien kanker untuk membunuh bibit kanker yang mungkin tersisa setelah operasi dan kemoterapi, sehingga memastikan pasien sembuh dari kankernya.
“Peran radiasi berinteraksi dengan pembedahan dan kemoterapi tergantung pada jenis dan stadium sel kanker, namun yang pasti sekitar 50-60 persen pasien kanker memerlukan radiasi untuk pengobatannya,” kata Angela dalam konferensi kesehatan yang dihadirinya. Dikutip Selasa (6/2/2024) secara online di Jakarta.
Kanker serviks stadium 2B; Untuk penyakit kanker tertentu, seperti kanker otot atau kanker otak; Hal ini dapat diobati dengan radiasi tanpa operasi sebelumnya. Terapi radiasi juga digunakan untuk mengurangi pendarahan pada jenis kanker tertentu dan mengurangi rasa sakit parah yang sering dialami pasien kanker.
Terapi radiasi juga merupakan pilihan lain jika pasien kanker tidak dapat menjalani operasi untuk mengangkat kankernya.
Padahal, radiasi biasanya menjadi salah satu alternatif bagi pasien yang tidak mengizinkan operasi dan tidak layak untuk dioperasi. Artinya, jika diberikan radiasi, pasien tidak akan melihat apa pun. Radiasi tidak berwarna, hambar Ini seperti melakukan CT scan. Karena tidak berbau,” kata Angela.
Angela mengatakan terapi radiasi lebih aman karena teknologi dan mesinnya lebih modern.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa setiap proses pengobatan pasti menimbulkan efek samping bagi tubuh. Mengenai terapi radiasi, terdapat berbagai efek samping ketika menjalani proses radiasi. Bila radiasi diterapkan di sekitar perut, timbul diare dan perubahan warna kulit, namun tidak gatal. Angela mengatakan bahwa dia akan menjadi lebih baik setelah perawatan. Selesai Selesai
Ia juga berharap semakin banyak rumah sakit yang mampu memberikan radioterapi karena jumlah pasien kanker di Indonesia masih belum sebanding dengan jumlah rumah sakit yang saat ini memberikan terapi radiasi. Peralatan masih terbatas sehingga pasien harus memesan berbulan-bulan sebelumnya untuk menerima program terapi radiasi.
Angela mengingatkan, kita perlu lebih memperhatikan kesehatan untuk mencegah penyakit kanker dengan menjalani pola hidup sehat. Jika terjadi pembengkakan atau perubahan tampilan kulit, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan dini.