SANGATTA – Tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengunjungi Dinas Komunikasi dan Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Perstik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk melakukan evaluasi dari pelaksanaan program dari The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman di Kutim terkait kerjasama perkebunan berkelanjutan, selasa (14/6/2022)
Dari IPB yang hadir adalah Guru Besar IPB Prof Surya Dharma Tarigan, Bonie Dewantara dari Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB, Annisa Utami Seminar, Peneliti CTSS. Sedangkan yang menerima dari Diskominfo, Kadis Ery Mulyadi didampingi Retno Wahyu, Kabid Persandian dan Statistik, M Syaiful Kasi Pengolahan Data Statistik dan Nani Umiarti Kasi Pembinaan Perangkat Sandi dan Keamanan Data.
Usai evaluasi, Prof Surya Dharma Tarigan menyampaikan maksud kedatangan ke Diskominfo Perstik ini untuk melakukan evaluasi dari project GIZ di Kutim. Dirinya mengatakan Kutim merupakan salah satu sektor penting khususnya perkebunan kelapa sawit untuk membangun secara berkelanjutan.
Dirinya menambahkan dalam program GIZ untuk perkebunan berkelanjutan ini salah satu faktor pendukungnya adalah data, disini peran Diskominfo sangat penting untuk menyampaikan data mengenai apa saja yang sudah dibangun sehingga dapat menunjang perkebunan sawit berkelanjutan.
Saat ditanya oleh awak media, hasil evaluasi terhadap project GIZ ini apakah ada kaitannya dengan kerjasama selanjutnya, dirinya menyebut kemungkinan ada tim yang lain menentukan.
“Kami hanya memberikan fakta berupa data, seperti apa yang sudah dibangun dan dampaknya. Dari dampak itu nanti akan keliatan apa yang harus dilanjutkan,” ujar Guru Besar dari IPB ini.
Senada apa yang di sampaikan oleh Prof Surya Dharma Tarigan, Kadis Kominfo Perstik, Ery Mulyadi mengatakan bahwa tim dari IPB ke Kutim untuk melihat kontribusi GIZ dalam pembangunan, khususnya perkebunan berkelanjutan.
Ery Mulyadi, Kadis Kominfo Perstik Kutai Timur.
Salah satu misi project perkebunan berkelanjutan ini adalah terkait data. Kita (Diskominfo Perstik) memiliki sistem data sendiri, kemudian difasilitasi oleh pihak GIZ untuk diintegrasikan dengan Satu Data Indonesia.
“Jadi Portal Satu Data Kutim sudah terintegrasi di Satu Data Indonesia. Dalam Portal Satu Data Kutim berisi data-data statistik sektoral, termasuk sektor perkebunan,” beber Ery.
Dirinya menambahkan, Portal Satu Data Kutim saat ini sedang berproses untuk diintegrasikan dengan Jaringan Dokumentasi Informasi Geospasial (JDIG). Hal ini salah satu bentuk kontribusi GIZ, sebelumnya GIZ juga memfasilitasi pembentukan Forum Satu Data Kutai Timur.
“Ini salah satu kontribusi GIZ yang ada di Diskominfo Kutim. Sebenarnya cukup banyak program atau kegiatan yang difasilitasi GIZ, tersebar di OPD lain, diantaranya Disbun, Bappeda, bahkan sampai Desa di Kongbeng yang menjadi binaan GIZ dan lainnya.” ujar Ery.
Setelah Diskominfo Perstik Kutim, Tim IPB ini akan melanjutkan evaluasi program GIZ ke Bappeda, Dinas Perkebunan dan, Dinas Pengendalian Lahan dan Tata Ruang (PLTR). (G-S02).