kabarkutim – Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan All New Yamaha NMAX Turbo. Untuk membuktikan teknologi elektrik pada transmisi otomatis, kabarkutim Otomotif menjajalnya di Sirkuit Sentul, Bogor.
Assistant General Manager Marketing – Public Relations Antonius Vidiantoro mengatakan, banyak masyarakat khususnya para pecinta mobil yang menanyakan performa Turbo di dunia balap motor.
“Untuk menyikapi minat tersebut, kami mengadakan berbagai kegiatan edukasi dan berbagi pengalaman. “Mulai dari workshop teknis hingga uji langsung gerakan pendakian khususnya bagi para pekerja media,” kata Anton.
Seperti diketahui, varian NMAX Turbo tidak lagi menggunakan roller sehingga roda depan digerakkan secara elektrik melalui dinamo, dan teknologi tersebut dinamakan Y-ECVT atau Yamaha Electric Continuos Variable Transmision.
Berkat teknologi ini, cara penarik membuka dan menutup posisi untuk mengendurkan atau mengencangkan sabuk menjadi sangat spontan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sabuk harus diperlebar untuk memperkuatnya.
Belt yang digunakan pada NMAX Turbo berukuran lebih lebar 0,8mm dibandingkan NMAX non-Turbo seperti model Neo, Aerox, atau Lexi LX 155.
Terbagi menjadi 3 level yang dapat diatur secara manual menggunakan tombol Turbo Y-Shift yaitu low, medium dan high. Lantas bagaimana rasanya teknologi ini saat berkendara?
Manfaatkan lintasan Karting Sentul dengan panjang lintasan 1.200 meter dan 14 putaran. Tahap pertama kami menjajal NMAX Turbo Tech Max Ultimate atau varian teratas yang dibanderol Rp 45,250 juta.
Posisi berkendara terasa lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya, dengan tinggi 175 cm, kaki-kaki masih agak pendek. Dilengkapi dengan odometer digital yang memberikan informasi seluruh fitur sepeda motor termasuk Y-ECVT.
Karena kami sangat tertarik dengan efek transmisi tenaga, pada simulasi pertama kami langsung mencoba menekan tombol Y-Shift, namun kami tidak menyadarinya ketika sepeda motor sudah berjalan pada putaran mesin tinggi.
Teknologi turbo ternyata hanya berfungsi saat putaran mesin rendah, di bawah 7.000 rpm. Perasaannya mirip dengan pengereman mesin, mesin tiba-tiba terasa memiliki tenaga lebih besar dengan getaran lebih sedikit.
Melihat hal itu, kami membuka throttle selebar-lebarnya agar tenaganya terasa sehingga sepeda motor bisa melaju dengan responsif, seolah-olah torsinya lebih besar di rpm bawah.
Mesinnya terbukti lebih responsif, saat diuji di jalan raya kami memilih mode berkendara S (Sport Touring), namun kurang terasa enak untuk jarak dekat di sirkuit.
Saat sepeda motor berakselerasi dengan putaran mesin tinggi, fungsi turbo tidak bekerja secara otomatis, juga saat melakukan pengereman, transmisi CVT tidak otomatis menahan sabuk ke atas dan ke bawah.
Jadi kita perlu menekan kembali tombol Y-Shift dari lingkaran bawah ketika kita ingin merasakan perasaan ini. Tak heran jika Yamaha menyebut teknologi ini sangat berguna saat berhenti dan bergerak atau berakselerasi.
Karena tugasnya adalah memberikan arus lebih banyak saat memulai akselerasi. Lalu, Yamaha sepertinya belajar dari generasi sebelumnya karena suspensi belakang New NMAX sangat nyaman.
Pemulihannya tidak terlalu cepat, namun tetap kuat, dan tidak terlalu sulit. Meski dalam kecepatan tinggi, skutik ini tetap stabil sehingga membuat pengendaranya merasa percaya diri. Apalagi saat kami menjajal NMAX Turbo yang dilengkapi shock.
Ternyata tambahan fungsi stabilisasi yang ditempelkan pada objek memberikan efek nyata, sepeda motor menjadi responsif meski diajak berkendara, atau seruntulan. Motor sport baru Yamaha dengan mesin yang bikin ramping memiliki teknologi ini Yamaha menghadirkan motor sport terbaru yang lengkap yang merupakan saudara dari YZF-R15 yaitu YZF-R25, namun yang membedakan dari produk barunya adalah memiliki mesin yang menghasilkan. Anda merasa lebih baik kabarkutim.co.id 13 November 2024