Harga Minyak Mentah Dunia Turun Imbas Penguatan Dolar AS

harga minyak mentah dunia turun imbas penguatan dolar as 82de912

kabarkutim.com.com, JAKARTA sedikit berubah pada hari Selasa, teredam oleh kenaikan dolar ke level tertinggi dalam sebulan, namun didukung oleh kekhawatiran mengenai dampak terhadap pasokan energi akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Pada Rabu (17/1/2024), minyak mentah berjangka AS West Intermediate Texas ditutup pada $72,40 per barel, turun 28 sen atau 0,4% dari penutupan Jumat, dikutip CNBC. Pasar AS akan tutup pada hari Senin untuk hari libur nasional.

Harganya naik 14 sen, atau 0,2%, menjadi $78,29 per barel dari penyelesaian hari Senin. Pada sesi tertingginya, Brent berjangka naik satu dolar per barel.

Bacaan Lainnya

“Harga minyak sedang menemukan jalannya,” kata Rob Thummel, direktur pelaksana perusahaan investasi energi Tortoise Capital. Penguatan

Dari segi harga, dolar AS mencapai level tertinggi dalam sebulan karena investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret. Dolar yang kuat akan mengurangi permintaan minyak dolar AS di antara pengguna mata uang lainnya.

Perkiraan cuaca yang lebih hangat di fasilitas manufaktur utama AS pada bulan Januari juga membebani harga, kata Jay Hatfield, fund manager di InfraCap di New York.

Peramal cuaca memperkirakan bahwa cuaca di 48 negara bagian Amerika Serikat akan berubah dari lebih dingin dari biasanya pada minggu ini menjadi lebih hangat pada tanggal 22-31 Januari.

Harga minyak didukung oleh tanda-tanda meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ketika militer AS menembakkan senjata baru ke Yaman untuk melawan empat rudal Houthi.

Serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah mengganggu pergerakan barang global di jalur perdagangan utama.

“Ketegangan meningkat di Timur Tengah, sehingga risiko geopolitik terhadap harga minyak meningkat,” kata Tumel.

Kekhawatiran mengenai perang yang lebih luas di wilayah tersebut meningkat pada hari Selasa ketika serangan Iran terhadap sasaran di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak memicu pertikaian diplomatik. Iran juga menyerang posisi ISIS di Suriah.

Meskipun terjadi peningkatan, para pedagang minyak tampaknya menunggu bukti kuat adanya gangguan pasokan sebelum harga naik, kata Fiona Cincotta, analis di City Index.

Pedagang energi global Gunvor Group memperkirakan harga minyak akan tetap pada tingkat saat ini dan tidak memperkirakan dampak signifikan terhadap produksi minyak akibat krisis Laut Merah, kata kepala eksekutif perusahaan tersebut kepada Reuters di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *