Harga MinyaKita Naik Jadi Rp 15.000 per Liter? Ini Penjelasan Mendag

harga minyakita naik jadi rp 15 000 per liter ini penjelasan mendag e836101

kabarkutim.com.com, Jakarta – Menteri Perdagangan () (Zulhas) mengatakan pihaknya akan menilai (HET) pada tahun 2024. di akhir bulan Februari. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga Minyakita. Dijual di atas HET.

Diketahui, menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 41/2022 harga eceran tertinggi (HET) Minyakita ditetapkan Rp 14.000 per liter.

Bacaan Lainnya

“Harganya akan kita evaluasi bulan depan, karena sudah 1,5 tahun berlalu, tentunya akhir Februari akan kita evaluasi,” kata Mendag dalam jumpa pers di Kementerian “Capaian Kegiatan 2023” dan “Prospek Perdagangan 2024″. Kantor Bisnis, Jakarta, Kamis (04/01/2024).

Nantinya, setelah dilakukan evaluasi, Partai akan memutuskan apakah harga Minyakita akan tetap di HET Rp 14.000 per liter atau naik menjadi Rp 15.000 per liter.

“Haruskah tetap di Rp14.000 atau disesuaikan menjadi Rp15.000,” kata Zulkifli Hasan.

Pada Kamis (04/01/2024), laman Sistem Pemantauan Pasar dan Permintaan Dasar (SP2KP) Kementerian Perdagangan mengumumkan rata-rata harga minyak goreng merek Minyakita di Tanah Air dijual sekitar Rp 15.100 per liter.

Sedangkan harga minyak goreng kemasan reguler sebesar Rp 17.310 per liter berdasarkan harga rata-rata eceran nasional pada tahun 2024. pada tanggal 4 Januari, berdasarkan data panel harga Badan Pangan.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (BAPNAS/NFA) mencatat banyak harga bahan pangan yang masih stabil. Salah satunya adalah harga pangan di Bandung pasca kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapnas, menegaskan yang terpenting adalah mempelajari fluktuasi harga bahan pangan di pasaran. Terpantau banyak produk makanan yang harganya terjangkau, namun minyak goreng kemasan reguler merek Minyakita dijual dengan harga Rp 16.000, sedikit di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Secara keseluruhan, sekitar 75 persen harga pangan strategis masih sesuai atau tidak jauh dari HAP, artinya persediaan dan keseimbangan harga relatif masih terkendali,” ujarnya.

Menurut data, daging sapi Rp 120.000 – Rp 140.000/kg (HAP set NFA Rp 140.000/kg), ayam murni Rp 42.000/kg (HAP Rp 36.750/kg), telur ayam Rp 32.000/kg Is7.000. /kg), beras SPHP 9450 Rp/kg, beras premium 14000 Rp/kg (HET 13900 Rp/kg).

Kemudian cabai merah keriting Rp 40.000/kg (HAP Rp 37.000-55.000/kg), cabai merah Rp 32.000/kg (HAP Rp 40.000-57.000/kg). Kemudian bawang merah Rp 32.000/kg (HAP Rp 36.500-41.500/kg), bawang putih Rp 40.000/kg.

Begitu pula dengan minyak goreng (Minakita) Rp 16.000/liter (HET Rp 14.000/liter) dan gula konsumsi Rp 15.000/kg (HAP Rp 13.500-14.500/kg).

Meski demikian, ia berpesan agar ada perhatian khusus terhadap beberapa komoditas yang harganya masih tinggi, seperti minyak goreng oleita.

“Demi menjaga kestabilan harga minyakita, kami telah meminta Perum Bulog Kanwil Jabar untuk menambah stok dan pasokan minyakita ke pasar-pasar di Jabar, khususnya Kota Bandung,” tegasnya.

Sementara daging ayam dan telur ayam, kata dia, saat ini dikuasai NFA untuk menciptakan harga keseimbangan baru. Dengan harga penyeimbang ini, setiap baris akan menampilkan harga yang benar disesuaikan dengan kondisi biaya produksi saat ini.

“Jadi sesuai arahan Presiden, kita diminta menyeimbangkan harga agar adil bagi petani/peternak, pedagang, dan konsumen. Dengan harga yang adil secara menyeluruh maka petani dan peternak bisa terus berproduksi. Jadi, ketersediaannya akan tetap terjaga,” ujarnya.

Arif juga mengatakan upaya pemantauan stok dan harga pangan di supermarket akan terus digencarkan mengingat semakin meningkatnya kesadaran El Nino. Pihaknya mengarahkan seluruh pengelola dan staf NFA serta dinas pangan provinsi dan kabupaten/kota untuk memantau stok dan harga di wilayah tersebut secara berkala dan komprehensif.

“Kami ingin memastikan pasokan pangan dan situasi harga di kawasan tetap aman ketika El Nino mendekat. “Dengan memantau seluruh kota/kabupaten setiap hari, kita bisa mengetahui kondisi pasti di wilayah tersebut,” ujarnya. dapat diambil secara akurat dan tepat’.

Arif mengatakan, Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan telah menyusun langkah preventif lain untuk mengantisipasi keadaan darurat El Nino. Hal ini mencakup pengintegrasian data keseimbangan pangan regional dan pusat, memanfaatkan dan mengembangkan kapasitas pangan lokal, dan mengumpulkan data mengenai produsen pangan regional yang unggul untuk mempertahankan rantai pasokan pangan regional.

Kemudian memberikan sarana dan fasilitas untuk memperpanjang umur simpan produk pangan, melanjutkan program Gerakan Rendah Pangan (CFM) dan Fasilitas Distribusi Pangan (FDP) secara berkala, serta memperpanjang jangka waktu penyaluran bantuan pangan. Kemajuan ini juga sejalan dengan upaya pengendalian inflasi nasional.

“Apa yang kita lakukan bersama untuk mengantisipasi dampak El Nino juga sejalan dengan upaya pengendalian inflasi pangan.” Sebagaimana kita ketahui, upaya pengendalian inflasi nasional saat ini berjalan baik dan mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik. (BPS), 2023 pada bulan Juni inflasi tahunan nasional sebesar 3,52 persen. atau lebih rendah dibandingkan tahun 2023 pada bulan Mei, yaitu 4.00. Dia berkata: “Itu juga kelompok makanan atau kelompok makanan, minuman dan tembakau. berkontribusi pada penurunan tersebut.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *