Reporter kabarkutim.com Lita Febriani melaporkan
kabarkutim.COM – Hyundai memulai mobilitas udara ramah lingkungan dengan taksi udara S-A2. Model ini didasarkan pada model sebelumnya, S-A1, yang diperkenalkan pada Consumer Electronics Show (CES) 2020.
S-A2 merupakan kendaraan konsep electric vertical takeoff and landing (eVTOL) yang saat ini dipamerkan di Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, AS.
Model ini memiliki delapan sekrup miring, sehingga dapat mencapai kecepatan 193 km/jam pada ketinggian 457 meter.
Hyundai mengatakan eVTOL-nya pada awalnya akan dirancang untuk jarak pendek 40-64 km.
Ini dianggap paling cocok untuk digunakan di perkotaan dimana perjalanan jarak pendek melalui darat bisa memakan waktu lama.
Sedangkan untuk kabarkutim yang dihasilkan, Hyundai mengklaim rotor S-A2 hanya akan menghasilkan 65dB saat lepas landas dan 45dB saat lepas landas. Ini cocok dengan kabarkutim mesin pencuci piring, yang berarti tidak akan mengganggu.
S-A2 memiliki empat kursi penumpang, yang sangat berbeda dengan kursi pilot. Demi alasan keamanan, semuanya terbuat dari bahan penyerap energi tingkat pesawat terbang.
Direktur Desain Hyundai Motor Group Luke Donkerwolke mengatakan S-A2 merupakan representasi sejati dari kombinasi mobil dan aerodinamis.
“Kami menggunakan keahlian para insinyur kedirgantaraan terkemuka Supernal dan desainer otomotif terkenal dunia dari Hyundai Motor Group untuk menciptakan desain yang berpusat pada manusia yang memaksimalkan kenyamanan dan keselamatan penumpang,” kata Donkervolk, seperti yang dilaporkan Carscoops.
Hyundai berharap dapat menggunakan pengalamannya dengan kendaraan yang diproduksi secara massal sebelum menciptakan versi eVTOL yang sebenarnya. Taksi terbang ini rencananya akan diproduksi pada tahun 2028.