kabarkutim.com.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang membahas potensi penyakit X, yang menurut para ilmuwan bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Penyakit X merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu penyakit yang belum diketahui penyebabnya namun berpotensi menimbulkan krisis kesehatan global.
Menurut ahli epidemiologi Dicky Budiman, penyakit X atau disease X berpotensi menyebar, termasuk di Indonesia.
Ia mengatakan, Indonesia sudah lama menjadi negara yang rawan munculnya penyakit menular baru, termasuk penyakit X.
“Dengan mempertimbangkan beberapa faktor, Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan dengan keragaman geografis dan berdekatan dengan negara lain seperti Australia. Selain itu, jumlah penduduknya besar dengan frekuensi perjalanan yang sangat tinggi. Hal ini dapat berkontribusi terhadap penyebaran penyakit menular. Dickey menceritakan kepada Health kabarkutim.com.com melalui pesan kabarkutim, Kamis (25/1/2024).
Dickey menambahkan, kepadatan penduduk yang tinggi di beberapa daerah dapat mempermudah penularan penyakit. Misalnya di kota-kota besar dan padat dengan kerjasama yang tinggi.
“Di sisi lain, kita adalah negara yang memiliki dua sisi dalam hal kinerja infrastruktur kesehatan kita. Di beberapa kota besar sudah bagus, tapi di sebagian besar wilayah lain, terutama daerah terpencil, kepulauan, timur, itu saja belum cukup. atau bahkan kurang dan terbatas.”
Hal ini dapat mempersulit akses terhadap layanan kesehatan. Dan hal tersebut dapat menjadi penghambat kecepatan deteksi penyakit, sehingga responnya tertunda.
Faktor lain yang menjadikan Indonesia sebagai negara rentan terhadap penyakit menular adalah keanekaragaman hayatinya.
“Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Meski sangat bermanfaat dari segi ekologi, namun risiko penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia juga meningkat.”
Kontak erat atau intim antara hewan liar dengan hewan peliharaan, termasuk manusia, dapat meningkatkan kemungkinan penularan patogen dari satu spesies ke spesies lainnya.
Artinya, risiko penyakit zoonosis sangat tinggi. “Dan kita tahu bahwa 70 persen penyakit menular baru, termasuk penyakit menular yang menjadi pandemi, adalah penyakit zoonosis, terutama penyakit virus zoonosis.”
Di sisi lain, kondisi iklim dan cuaca di Indonesia dapat memudahkan penyebaran berbagai jenis patogen.
“Di negara yang beriklim tropis, misalnya, Indonesia lebih rentan terserang penyakit. Misalnya ditularkan oleh nyamuk, penyakit tifus salah satunya.”
Selain itu, Indonesia merupakan negara yang berperan besar dalam perdagangan dan perjalanan internasional.
“Hal ini tentu dapat berkontribusi terhadap penyebaran penyakit menular. Oleh karena itu, karena kita mempunyai begitu banyak titik masuk, baik bandara maupun pelabuhan, hal ini dapat menjadi jalan bagi patogen untuk masuk.”
Melihat situasi di Indonesia, Dicky berharap para pemimpinnya mengetahui bahwa negara ini sangat rentan.
“Ini sangat penting bagi negara seperti Indonesia, para pemimpin dan calon pemimpinnya harus tahu bahwa Indonesia sangat rentan. Kita kaya, tapi kalau tidak bisa dikelola, bisa kembali lagi.”
Oleh karena itu, investasi yang kuat pada sistem kesehatan, pengawasan dan penelitian harus ditingkatkan.
Investasi di bidang kesehatan mencakup infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), kerja sama internasional, dan kesiapsiagaan.