kabarkutim Techno – Kejadian tak terduga bisa saja terjadi di banyak tempat, bahkan di tempat umum yang seharusnya dianggap aman. Contohnya adalah kecelakaan eskalator, peristiwa yang mungkin dianggap sepele namun bisa berakibat serius.
Mayoritas insiden eskalator dalam 10 bulan pertama tahun ini disebabkan oleh perilaku pengguna, dan insiden paling umum disebabkan oleh membawa benda besar, menurut Building Authority of Singapore (BCA).
Sebanyak 632 insiden eskalator dilaporkan antara bulan Januari dan Oktober, dengan 97 persen kasus melibatkan penyalahgunaan. Kurang dari 3 persen, yaitu 16 kasus, disebabkan oleh kesalahan mekanis seperti pegangan tangan yang berhenti saat eskalator berjalan, lapor CNA pada Senin, 27 November 2023.
Alasan utamanya adalah pengguna membawa barang berukuran besar, termasuk kursi dorong, koper, dan troli belanja, yang merupakan 17 persen dari seluruh kasus di seluruh dunia.
16 persen lainnya disebabkan oleh pengguna yang berjalan di atas eskalator atau tidak memegang pegangan tangan. Sekitar 12 persennya berkaitan dengan kesehatan fisik pengguna, yang misalnya merasa pusing atau tidak enak badan saat menggunakan eskalator.
Sekitar 11 persen dari insiden tersebut disebabkan oleh perhatian pengguna, termasuk penggunaan ponsel. Penyebab tersering kelima (9 persen) adalah karena sepatu atau bagian tubuh tersangkut di eskalator, terutama pada anak kecil.
Saat membawa benda berukuran besar, lebih dari separuh insiden melibatkan pengguna berusia 55 tahun ke atas, kata BCA. “Temuan ini menyoroti perlunya inisiatif yang lebih tepat sasaran untuk mencegah orang yang membawa barang berukuran besar menggunakan eskalator demi keselamatan mereka sendiri,” katanya.
Direktur Teknik Elektro dan Mekanik Grup BCA Teo Orh Hai mengatakan: “Membuat eskalator aman bagi seluruh pengguna adalah tanggung jawab bersama.”
“Mengingat tingginya tingkat insiden terkait perilaku pengguna, kami menghimbau semua orang untuk lebih waspada dan berhati-hati saat menggunakan eskalator.”
BCA mengatakan dengan lebih dari 7.000 eskalator di seluruh Singapura, “penting bagi masyarakat untuk menggunakannya secara bertanggung jawab”, terutama pada saat lalu lintas padat seperti musim perayaan mendatang.
Badan tersebut menyarankan pengguna untuk berhati-hati saat menggunakan eskalator dan tidak terganggu oleh perangkat seluler. Pengguna harus memegang pegangan tangan dan berdiri di dalam garis kuning di eskalator.
Anak-anak kecil harus didampingi dan diawasi oleh orang dewasa, kata BCA, seraya menambahkan bahwa orang tidak boleh berlama-lama di ujung eskalator atau berdiri terlalu dekat dengan tepi eskalator, karena pakaian atau sepatu dapat tersangkut di antara mereka. . . ruang angkasa.
“Lift sebaiknya digunakan oleh pengguna yang mengangkut troli, kursi dorong, koper, mengangkut benda berat, memiliki mobilitas terbatas, dalam keadaan mabuk atau merasa tidak enak badan,” sarannya.
Apabila terjadi kejadian di eskalator, masyarakat diimbau untuk menekan tombol berhenti darurat dan segera meminta bantuan.
BCA juga menyatakan telah berupaya menerapkan solusi keselamatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan yang aman.
“Kami akan terus bekerja sama dengan masyarakat dan mitra industri kami untuk meningkatkan kesadaran keselamatan, terutama di kalangan lansia dan orang tua yang memiliki anak kecil, karena upaya sadar dari setiap pengguna adalah kunci untuk memastikan keselamatan mereka sendiri dan keselamatan orang lain,” kata dia. Tuan Theo. .
Jika pengguna mengalami kendala pada eskalator, BCA menyatakan dapat menghubungi pemilik gedung atau agen pengelola karena merupakan tanggung jawab mereka untuk memastikan eskalator berfungsi dengan baik.
Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin dilakukan sesuai ketentuan, kata BCA seraya menambahkan bahwa eskalator harus segera ditutup jika terdeteksi adanya risiko. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional berbicara tentang insiden Alaska Airlines Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan tragedi di mana sebuah panel meledak di pesawat Boeing Alaska Airlines sebenarnya bisa dihindari. kabarkutim.co.id 7 Januari 2024