kabarkutim.com.com, Pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak Atsiri (BBM) kepada masyarakat Sorong terus dipastikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), termasuk kelancaran pengiriman BBM ke wilayah timur Indonesia, Papua.
Erica Retnovati, Kepala BPH Migas, mengatakan BPH Migas sedang melakukan pemantauan di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat pasokan BBM dan kesiapan badan usaha yang termasuk dalam program BBM Satu Harga 2024.
“Kita tentu ingin mengetahui situasi terkini penyediaan dan pendistribusian BBM, apalagi dengan berbagai permasalahan yang dihadapi wilayah Papua dan Maluku,” kata Erica di sela-sela Terminal BBM Sorong, di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (10/1). 07).
Dalam kesempatan tersebut, Erica juga membahas perkembangan Program BBM Satu Harga yang telah berjalan sejak tahun 2017. Ia meminta badan usaha yang ditunjuk untuk selalu memantau operasional dan keberlangsungan Lembaga Distribusi BBM Terpadu di Daerah Tertinggal, Tertinggal, dan Terluar ( 3T). ,
“Jika ada permasalahan, kami bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kami ingin Program BBM Satu Harga dapat berjalan sesuai tujuan awal program,” ujarnya.
Senada, Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi unit usaha yang ditunjuk dalam distribusi BBM di Indonesia bagian timur, seperti rumitnya rantai pasok untuk menyediakan BBM kepada masyarakat.
“Antisipasi harus disiapkan dan dilaksanakan ketika terjadi kendala pasokan. Tujuannya agar pasokan BBM tidak terganggu sehingga kebutuhan konsumen di Papua dan Maluku dapat terpenuhi,” kata Erica.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPH Migas bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat dapat menggunakan BBM. Salah satunya adalah Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Bumi Nasional (Hisvana Migas).
Peran Hiswana Migas diungkapkan anggota panitia BPH Migas Yapit Sapta Putra. Ia berharap kerja sama dan komunikasi terus meningkat antara Hispana Migas, unit bisnis yang diberi amanah, dalam hal ini Pertamina Patra Niaga, dan BPH Migas.
“Jika ada permasalahan di lembaga distribusi, kami meminta rekanan Hispania Migas untuk mengkomunikasikannya kepada unit bisnis yang ditugaskan di wilayahnya masing-masing agar dapat segera dieskalasi secara bertahap kepada pimpinan unit bisnis di kantor pusat. kata Erica yang berharap Hiswana Migas dapat terus membantu badan usaha yang ditugaskan dan BPH Migas dalam menjangkau konsumen BBM di wilayah 3T.
,