kabarkutim.COM – Inilah jawabannya: Jenis kegiatan kelas apa yang tepat bagi Anda untuk melatih siswa Anda mengembangkan proses berpikir divergen atau konvergen?
Pertanyaan ini terdapat pada Modul 1 Kreativitas dan Inovasi pada kolom Cerita Reflektif.
Pertanyaan ini harus dijawab oleh guru setelah menyelesaikan proses Diklat Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Untuk lebih jelasnya lihat jawabannya di bawah ini: Modul 1 Kreativitas dan Inovasi Pemikiran divergen dan konvergen Cerita reflektif
Kegiatan kelas apa yang sesuai bagi Anda untuk melatih proses berpikir divergen atau konvergen pada siswa Anda?
Jawaban: Ada dua latihan yang cocok untuk melatih proses berpikir divergen dan konvergen siswa.
Pertama, pembelajaran berbasis proyek (PBL).
Siswa dapat mengerjakan proyek yang memerlukan eksplorasi ide (berpikir divergen) serta menentukan solusi terbaik (berpikir konvergen).
Misalnya saja proyek pembuatan taman sekolah yang ramah lingkungan.
Siswa diajak bertukar pikiran tentang ide desain taman yang kreatif (divergen) kemudian memilih dan merencanakan penerapan desain terbaik (konvergen).
Kedua, pemikiran desain.
Design Thinking merupakan proses kreatif yang dimulai dengan memahami kebutuhan pengguna (divergen), mengidealkan solusi (divergen), membuat prototipe (konvergen), dan menguji solusi (konvergen).
Misalnya merancang produk baru yang mampu mengatasi permasalahan sehari-hari siswa, seperti tas ransel sekolah multifungsi.
Dengan kegiatan tersebut, siswa dapat melatih kemampuan berpikir divergen untuk menghasilkan banyak ide kreatif dan kemampuan berpikir konvergen untuk menemukan solusi terbaik berdasarkan logika dan analisis.
Jawaban alternatif:
Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan proses berpikir divergen atau konvergen siswa antara lain dengan penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek.
Metode pembelajaran berbasis proyek akan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menganalisis sekaligus membuat proyek yang diusulkan oleh guru.
Jawaban alternatif:
Kegiatan kelas yang cocok untuk melatih proses berpikir divergen:
– peta pikiran
Siswa diminta membuat peta pikiran yang menggambarkan hubungan antara ide-ide yang berbeda.
Contoh: Buat peta mental dampak perubahan iklim, dengan cabang-cabang yang menunjukkan penyebab, dampak, dan solusi.
– Permainan peran
Libatkan siswa dalam permainan peran untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.
Contoh: Dalam diskusi tentang konflik lingkungan hidup, mahasiswa dapat berperan sebagai wakil pemerintah, aktivis lingkungan hidup, dan dunia usaha.
– Bertukar pikiran
Mintalah siswa untuk memunculkan ide-ide berbeda terkait suatu topik tanpa menghakimi atau mengkritik ide-ide tersebut.
Contoh: Mintalah siswa untuk menyebutkan sebanyak mungkin cara untuk mengurangi sampah plastik di sekolah.
Kegiatan kelas yang cocok untuk melatih proses berpikir konvergen:
– Latihan pemecahan masalah:
Siswa diminta untuk memecahkan masalah yang mempunyai solusi yang benar atau lebih baik.
Contoh: Berikan soal matematika kompleks yang memerlukan langkah-langkah logis untuk menyelesaikannya.
– Studi kasus
Siswa diminta menganalisis studi kasus nyata dan menarik kesimpulan berdasarkan data dan fakta yang tersedia.
Contoh: Menganalisis kasus bisnis tertentu dan meminta siswa menemukan strategi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
– Seminar Sokrates
Debat terstruktur dimana siswa harus mempertahankan argumennya berdasarkan bukti yang kuat.
Contoh: Diskusikan apakah teknologi berdampak positif atau negatif terhadap pendidikan, dengan menggunakan artikel dan penelitian sebagai referensi.
*) Disclaimer: Contoh jawaban pada artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru untuk menjawab pertanyaan terkait di platform Merdeka Mengajar.
(kabarkutim.com/Sri Juliati)