Jepang Dihantam Gelombang, Apa Itu Tsunami dan Bagaimana Bisa Terjadi?

jepang dihantam gelombang apa itu tsunami dan bagaimana bisa terjadi fe5c22e

Republik Jakarta – Pada Senin (1 Januari 2024), gelombang pertama melanda pantai barat sepanjang Laut . Ketinggian ombak diperkirakan sekitar 1 meter.

Insiden tersebut terjadi setelah gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang melanda Jepang tengah-utara pada hari yang sama. Sementara itu, Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pantai barat prefektur Ishikawa, Niigata dan Toyama.

Bacaan Lainnya

Badan Meteorologi Jepang juga mengumumkan 16 kali gempa susulan dirasakan setelah gempa berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi di wilayah tersebut.

gelombang besar yang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut atau letusan gunung berapi, lapor Financial Express, Selasa (1 Februari 2024). Semakin mendekati pantai, ketinggiannya bertambah karena kedalaman air yang sangat dangkal.

Kecepatan gelombang tsunami berkaitan dengan kedalaman lautan, bukan jarak terjadinya gelombang. Pada kedalaman yang lebih dalam, gelombang ini menyaingi kecepatan pesawat jet dan secara bertahap menurun menuju daerah yang lebih dangkal.

Meskipun umumnya dikenal sebagai tsunami, para ahli kelautan lebih memilih istilah ini karena tsunami tidak ada hubungannya dengan garam.

Lalu, apa penyebab ? Gelombang yang tidak biasa ini terutama disebabkan oleh gempa bumi besar di bawah air yang terjadi di batas lempeng. Kenaikan atau pengangkatan dasar laut secara tiba-tiba di sepanjang punggung bukit ini dengan cepat menggeser air laut di atasnya, sehingga menciptakan gelombang bergulung yang berkembang menjadi tsunami.

Sekitar 80 persen tsunami terjadi di Cincin Api Pasifik, yaitu wilayah Samudera Pasifik yang mengalami aktivitas geologi intens akibat seringnya letusan gunung berapi dan pergerakan tektonik akibat gempa bumi. Longsor bawah laut, letusan gunung berapi, dan dampak meteorit besar yang pernah menghantam lautan di masa lalu juga dapat menyebabkan tsunami.

Tsunami menghantam laut dengan kecepatan tinggi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *