Kehamilan Pasien Endometriosis Berisiko Komplikasi, Apa yang Perlu dilakukan Calon Ibu?

kehamilan pasien endometriosis berisiko komplikasi apa yang perlu dilakukan calon ibu fc10093

kabarkutim.com Lifestyle – Endometriosis menjadi salah satu penyebab utama masalah kesuburan pada wanita. Namun, wanita dengan endometriosis tetap bisa hamil.

Pakar Obstetri dan Ginekologi, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp FER menjelaskan, wanita dengan endometriosis tetap bisa hamil.

Namun, ada beberapa kasus endometriosis yang memerlukan program bayi tabung agar bisa memiliki anak. Mari kita lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.

Misalnya saja jika endometriosis sudah dalam stadium sangat lanjut dan menimbulkan akibat berupa perlengketan pada rongga perut. Salah satu akibat perlengketan yang parah adalah rusaknya saluran tuba kanan dan kiri, ujarnya kepada media di Jakarta. .

Dia menambahkan: “Tidak ada lagi kesempatan bagi sperma untuk bertemu dengan sel telur dan dengan sangat sedih kami harus menjalani program IVF,” katanya.

Wanita yang hamil dengan endometriosis juga berisiko mengalami komplikasi kehamilan, ungkap Kanadi.

Karakteristik dinding pada pasien endometriosis berbeda dengan pasien tanpa endometriosis.

“Karena sifat dinding rahimnya, endometriosis seringkali menimbulkan akibat pada kehamilan jika proses implantasinya tidak tepat. Dan banyak menimbulkan komplikasi pada kehamilan karena proses implantasi yang buruk,” ujarnya.

Canady menjelaskan, masalah ibu hamil penderita endometriosis yang paling umum adalah terhambatnya pertumbuhan janin. Kanadi mengatakan, kasus tersebut bermula dari prosedur implantasi yang gagal.

Implantasi adalah saat sel telur dibuahi, menempel pada lapisan rahim, dan plasenta serta embrio mulai terbentuk. Implantasi biasanya terjadi satu hingga dua minggu setelah ovulasi.

“Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang disebabkan oleh buruknya proses implantasi akibat sifat dinding rahim pada pasien endometriosis akibat cacat pada proses implantasi,” ujarnya.

Wanita hamil dengan endometriosis mendapat perawatan khusus dari banyak dokter kandungan dan spesialis kesuburan untuk menghindari komplikasi selama kehamilan, kata Kanadi.

“(Pencegahannya) memang tidak mudah, tapi kita harus bekerja sama dengan teman-teman dokter spesialis lainnya yang menangani masalah kehamilan. Jadi kehamilan yang keluar dari program endometriosis harus diawasi dengan sangat hati-hati,” ujarnya.

“Jadi terdeteksi sebelum menimbulkan komplikasi, sehingga pasien endometriosis tidak menganggapnya sebagai potensi masalah selama kehamilan,” ujarnya. Viral Wanita Hamil Alami Kehilangan Janin: Bukan sudzone, tapi… Belum lama ini, ia menayangkan kisah pilu tentang seorang wanita yang tiba-tiba janinnya hilang saat ia sedang hamil empat bulan. Cerita dibagikan akun TikTok dan trending kabarkutim.com.co.id pada 27 Maret 2024

Pos terkait