kabarkutim Techno – Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa area otak yang disebut hipokampus penting untuk memori, pembelajaran, dan navigasi. Kini, para ilmuwan di laboratorium UCLA yang dipimpin oleh ahli saraf Mayank Mehta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja hipokampus, khususnya pada tikus. Pengetahuan ini bisa menjadi langkah penting dalam mengembangkan pengobatan untuk gangguan neurologis seperti penyakit Alzheimer, skizofrenia, dan epilepsi, yang semuanya berhubungan dengan disfungsi hipokampus. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature, para ilmuwan mempelajari tikus di lingkungan realitas virtual, atau labirin VR. Dengan mengamati aktivitas sejumlah besar neuron tunggal di hipokampus setiap hewan, para ilmuwan menemukan respons dalam neuron yang mengungkapkan mekanisme navigasi spesifik. “Hipokampus adalah salah satu wilayah pertama yang terkena penyakit ingatan seperti penyakit Alzheimer,” kata penulis utama studi dan mantan peneliti pascadoktoral UCLA, Jason Moore. “Jadi penting untuk memahami fungsi, fleksibilitas dan keterbatasannya.” Studi ini dapat membantu menjelaskan mengapa orang dengan kerusakan hipokampus tidak hanya mengalami kesulitan melakukan tugas spasial, seperti menemukan jalan pulang atau menemukan kunci yang hilang, namun juga mengalami kesulitan dalam melakukan tugas. Tugas memori, seperti mengingat apa yang mereka makan untuk makan siang atau apa yang mereka makan untuk makan siang. Apakah mereka meminum obatnya setiap hari? Eksperimen menggunakan sistem virtual reality yang dikembangkan oleh Mehta Labs. Teknologi ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan tikus dan melindungi mereka dari pusing dan gejala lain yang disebabkan oleh sistem VR lainnya. Dalam penelitian tersebut, tikus ditempatkan di atas treadmill kecil di dalam sebuah kotak, dengan gambar jalan diproyeksikan ke dinding wadah. Tikus didorong melintasi labirin untuk mencari hadiah, setetes air gula. Untuk menerima “hadiah”, tikus perlu membedakan posisinya relatif terhadap objek virtual di sekitarnya, ke mana mereka harus pergi untuk menerima hadiah, dan seberapa jauh jaraknya dari target. Pertanyaan awal tim berfokus pada imajinasi spasial, atau apakah seseorang dapat memikirkan tempat berbeda sambil berdiri diam. Lee menjelaskan bahwa tugas tikus dalam penelitian tersebut sangat sederhana dan tidak melibatkan tugas memori yang rumit. Pakar diakon Beth Israel, Chongsi Lai, melatih tikus untuk menavigasi lingkungan virtual 3D di atas treadmill. Elektroda digunakan untuk merekam aktivitas saraf di hipokampus, yang penting untuk memproses informasi spasial. Para ilmuwan ingin mengetahui apakah tikus-tikus ini memiliki kemampuan navigasi mental. Dengan menggunakan pola aktivitas otak di hipokampus, tikus belajar menempatkan kubus virtual pada struktur spiral. Para peneliti secara intensif melatih tikus untuk mempelajari cara menghubungkan kubus ke heliks. lokasi yang benar. Keterampilan ini menunjukkan bahwa tikus mampu menggunakan pusat memorinya, hipokampus, untuk memicu pola aktivitas sel otak tertentu. Hebatnya, tikus bahkan bisa berteleportasi ke berbagai lokasi di dunia maya dengan menunjukkan imajinasinya. Para ilmuwan mengamati bahwa hipokampus mengkodekan berbagai aspek posisi hewan, termasuk posisinya di ruang angkasa, sudut tubuh relatif terhadap hadiah, dan jarak yang ditempuh sepanjang jalur, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “multiplexing.” Persib Bandung mengadakan perayaan Syukuran HUT pada tanggal 5 Januari. Persib Bandung menjadi tuan rumah Festival #WeArePERSIB pada Jumat, 5 Januari 2024 di GOR C-Tra Arena, Bandung. Acara ini diadakan untuk mengucapkan terima kasih atas penelitian tahunan tersebut. kabarkutim.co.id 6 Januari 2024