Kenapa Pneumonia Jadi Penyebab Utama Kematian pada Bayi dan Anak?

kenapa pneumonia jadi penyebab utama kematian pada bayi dan anak ab1a22b

JAKARTA – Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan jamur yang menyerang saluran pernapasan anak. Pneumonia diketahui sebagai penyebab utama kematian, terutama pada anak-anak dan bayi di seluruh dunia dan di Indonesia. 

“Data tahun 2018 sebelum pneumonia COVID-19 menewaskan 800.000 anak di dunia. Jadi setiap 39 kabarkutim, ada satu anak yang meninggal karena pneumonia,” kata unit kerja koordinasi ilmu pernapasan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dr. Nastiti Kasavandai, Sp.A (K), pada jumpa pers, Kamis, 11 Januari 2024.

Berdasarkan data Indonesia, statistik survei kesehatan rumah tangga, dan Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, pneumonia menyebabkan 15-20 persen kematian bayi baru lahir dan anak kecil. 

“Angka kematian akibat pneumonia tergolong tinggi dibandingkan penyakit lain seperti diare dan malaria,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nastiti mengungkapkan adanya korelasi antara pneumonia dengan tingginya angka kematian pada bayi dan anak kecil akibat peradangan pada avulsi. Hal ini menyebabkan paru-paru tidak dapat bekerja dengan baik dalam mengantarkan oksigen ke seluruh organ tubuh.

“Fungsi paru-paru adalah menerima, mengangkut, dan mengirim oksigen ke seluruh tubuh. Normalnya, oksigen masuk ke paru-paru dan karbon dioksida dikeluarkan. Namun peradangan bisa berujung pada peradangan. 

Nastiti menambahkan: “Cairan menumpuk di daun telinga saat terjadi infeksi. Banyaknya cairan di daun telinga mengurangi kemampuan paru-paru dalam menyerap oksigen, sehingga bila hal ini terjadi, bayi akan kesulitan bernapas. menyebabkan kekurangan oksigen di seluruh organ bayi,” jelasnya.

Para orang tua harus mewaspadai beberapa gejala penyakit pneumonia, yang pertama adalah batuk, sesak atau sulit bernapas, tarikan pada dinding dada saat bernapas, demam, dan menggigil.

“Demam tinggi, jika terlihat pernafasan dipercepat, tertariknya dinding bawah, depresi pada batas dada dan perut saat bernafas. Itu tanda-tanda bahaya dan anak harus dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.  Dengan mengidentifikasi penyebab nefritis, IDI Kota Bandar Lampung menawarkan solusi pengobatan. Menurut website idibandarlampung.org, salah satu masalah yang mengancam kesehatan adalah nefritis. kabarkutim.co.id 30 Desember 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *