Lebih dari Gatal dan Bersin, Alergi Susu Bisa Berakibat Fatal bagi Perkembangan Anak

lebih dari gatal dan bersin alergi susu bisa berakibat fatal bagi perkembangan anak 346e73f

kabarkutim.CO.ID, JAKARTA — susu sapi yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mengganggu tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Efek alergi ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, mengancam mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh.

Dokter anak, ahli imunologi alergi prof. Budi Sathyabudivan, MD, SpA(K), menjelaskan sapi yang bersifat jangka pendek dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, serta gangguan makan dan tidur. Dampak jangka panjang dapat berupa berat badan rendah, malnutrisi, dan pertumbuhan terhambat. Selain itu, sifat alergi yang menetap dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi atopik lainnya, seperti asma atau eksim, di kemudian hari.

Bacaan Lainnya

“Gejala pada anak bisa bermacam-macam, namun beberapa yang paling umum adalah ruam kulit, -gatal, bahkan diare,” kata Bodi dalam talkshow yang diselenggarakan bekerja sama dengan . , Selasa (25/6/2024).

Selain itu, alergi susu sapi juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan seperti anafilaksis. Umumnya, anak-anak yang alergi terhadap susu sapi dapat mengatasi alerginya pada usia yang lebih tua, biasanya antara usia tiga hingga lima tahun.

Namun, ada sejumlah kecil anak yang mungkin terus mengalami alergi hingga dewasa. “Pengobatan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya.

Setelah mengidentifikasi , kata dia, orang tua sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Dokter biasanya menyarankan untuk menghilangkan susu sapi dari menu makanan anak dan mencari sumber nutrisi alternatif. Kemudian pantau tumbuh kembang anak secara rutin.

Strategi pengobatan ini perlu dilakukan dengan cepat dan tepat untuk meminimalkan dampak negatif alergi. “Karena bayi yang alergi susu sapi bisa hidup sehat dan tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen. Protein susu sapi merupakan alergen kedua yang paling umum setelah telur.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *