Laporan Jurnalis kabarkutim.com Aisyah Nursyamsi
kabarkutim.COM, JAKARTA – Musim hujan kini melanda sebagian besar wilayah Tanah Air dan ditandai dengan curah hujan yang tinggi. Beberapa daerah seperti Bekasi mengalami banjir.
Terkait hal itu, pakar kesehatan dan epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bisa muncul kembali saat musim hujan.
“Saya ingatkan, ini musim hujan, hati-hati. Apalagi nyamuk Aedes aegypti tersebar luas hampir di seluruh Indonesia. Termasuk juga potensi reproduksinya,” kata Dicky kepada kabarkutim, Rabu (31/1).
Dia mengatakan air yang tergenang merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk. Dia mengimbau masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan.
Ia mengimbau untuk mencegah munculnya genangan air sekecil apapun baik di luar maupun di dalam rumah.
“Di luar rumah ada kaleng dan sebagainya, di dalam rumah juga (misalnya) di bawah lemari es. Terkadang ada genangan air. Atau pot bunga, itu yang penting,” kata Dicky lagi.
Meski masih menggunakan bak atau wadah air, Dicky mengingatkan kita untuk rutin mengosongkannya.
Pencegahan lainnya dapat dilakukan dengan penerapan 3M Plus, yaitu pengosongan tempat penampungan air. Tutup wadah air.
Daur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus demam berdarah ke manusia.
Dicky pun mengimbau masyarakat untuk mengenali gejala demam berdarah. Ini termasuk demam tinggi mendadak yang disertai sakit kepala parah.
Terutama di bagian dahi dan nyeri di belakang bola mata.
Yang lebih jelas lagi, kebocoran plasma biasanya disertai rasa mulas, pendarahan terus-menerus dari hidung, mulut, gusi, bahkan memar pada kulit, jelasnya.
Ada juga muntah, rasa haus berlebihan, kantuk dan gejala kulit seperti ruam.
“Ini yang perlu diketahui, jadi jika mengalami gejala demam minimal dua hari berturut-turut, jangan langsung ke dokter dan memeriksakan diri,” sarannya.