Laporan reporter kabarkutim.com Ismoyo
kabarkutim.COM, JAKARTA – Harga tiket pesawat rute Destinasi Super Prioritas (DSP) disebut-sebut terlalu mahal. Faktanya, pemerintah telah memerintahkan maskapai penerbangan untuk menurunkan harga.
Maskapai penerbangan milik negara, Garuda, sedang mencoba melakukan hal itu.
Direktur Niaga dan Pelayanan Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, pihaknya perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait.
“Kami akan coba (mencoba) menekan biaya, ada beberapa faktor yang masuk dalam penghitungan biaya, sehingga saat ini semua pihak sedang mengkaji dan mempelajarinya. Rabu (6/3/2024).
Ade juga mengungkapkan, hari ini Rabu (3/6/2024) pihaknya akan menggelar pertemuan membahas upaya penurunan harga tiket.
Jelasnya, harga tiket terdiri dari beberapa komponen. Beberapa di antaranya berkisar dari bahan bakar jet hingga biaya pengelolaan bandara.
Untuk itu, dalam upaya menekan harga tiket yang disebut-sebut mahal, diperlukan kolaborasi antar pihak terkait.
Termasuk PT Pertamina sebagai badan usaha yang mendistribusikan avtur kepada unit usaha pengelola bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura.
“Seperti Angkasa Pura, semua orang akan ngobrol tentang apa yang bisa dilakukan untuk mendukung masalah ini,” jelas Ade.
“Persentasenya (pengurangannya) belum, masih dibicarakan. Tapi akan segera. Tinggal menunggu saja,” tutupnya.
Seperti dilansir beberapa sumber, pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Koordinator Perekonomian telah sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat di tiga kawasan super wisata prioritas di Indonesia. .
Tiga destinasi wisata prioritas tinggi adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Labohan Bajo di NTT, dan Mandalika di NTB.