Penting Dilakukan Orangtua, Ini 7 Cara Mencegah Anak Alami Kekerasan Seksual

penting dilakukan orangtua ini 7 cara mencegah anak alami kekerasan seksual 7ca66c9

kabarkutim.com.com, Jakarta Ada yang bisa dilakukan untuk mencegah terhadap anak. Peran orang tua dalam menciptakan lingkungan yang aman sangat berperan besar dalam memastikan anak tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

“Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, berusahalah menjadi sahabat anakmu,” ujar Prof. Mita Dhamyanti, SPA(K), anggota Kelompok Kerja Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ). ), MKS.

Bacaan Lainnya

Mita juga memahami situasi saat ini dimana kesibukan orang tua menjadi sebuah tantangan, namun para ayah dan ibu dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Jika quality time didedikasikan hanya untuk anak-anak, maka dapat mempererat bonding keduanya.

Mita menguraikan tujuh hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah pelecehan seksual pada anak, baik fisik, verbal, maupun nonverbal:

Pertama, dimulai dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang. Orang tua harus menyediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi anak. Untuk membuat anak-anak merasa dicintai, dihargai dan aman, dan untuk membangun harga diri dan kepercayaan diri terhadap pelecehan.

Kedua, ciptakan komunikasi yang terbuka dan jujur ​​dengan anak. Sebagaimana disarankan Antara, hal ini dapat dilakukan dengan mendorong anak untuk menceritakan kekhawatiran atau permasalahannya, termasuk pelecehan seksual.

 

Ketiga, orang tua dapat memberikan pendidikan seks yang sesuai dengan usia anak. Mendidik berarti berbagi pengetahuan dan mengembangkan keterampilan untuk melindungi anak sesuai dengan kebutuhannya.

“Ajari mereka untuk mengenali situasi berbahaya, menolak pendekatan pelaku dan mencari pertolongan jika diperlukan,” ujarnya.

Keempat, orang tua perlu menetapkan batasan seksual yang sehat, dan penting untuk mendapatkan persetujuan anak terlebih dahulu. Orang tua juga harus menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang berhak menyentuh atau membuat mereka merasa tidak nyaman tanpa izin mereka.

Kelima, awasi dan awasi anak Anda secara ketat. Terutama di hadapan orang dewasa yang tidak dikenal atau di tempat umum.

Keenam, sebagai orang tua, kita harus mendukung program pelecehan seksual di sekolah dan organisasi berbasis masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah pelecehan seksual, kata Meeta.

Ketujuh, mendorong anak untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Anak-anak harus bisa mempercayai intuisinya dan mencari bantuan jika diperlukan. Untuk melatihnya, orang tua bisa mengajarkan cara mengenali atau menghindari situasi berbahaya.

Dalam pencatatan IDAI periode 1 Januari hingga 27 September 2023, kasus terbanyak dilaporkan oleh remaja atau korban berusia 13 hingga 17 tahun.

Disusul kelompok umur 25-44 tahun dan 6-12 tahun.

Adapun lokasi kejadian kekerasan seksual yang dialami anak adalah di rumah, di angkutan umum, atau di fasilitas umum lainnya.

Pelakunya bisa siapa saja, misalnya orang tua, tokoh adat, teman, bahkan orang yang tidak dikenal anak.

Menurut Mita, kasus ini harus diwaspadai semua pihak karena kekerasan seksual merupakan kejahatan yang menimbulkan trauma mendalam dan trauma pada anak. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk mengurangi insiden kekerasan seksual terhadap anak. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *