Jakarta – Badan Antariksa India (ISRO) akan mengirimkan robot humanoid ke luar angkasa tahun ini. Sedangkan pengiriman awak berawak pada misi Gaganyaan akan dilakukan pada tahun 2025.
Kepala ISRO saat itu K Sivan berkata, “Robot ini akan mensimulasikan fungsi sebenarnya dari manusia di luar angkasa. Ia akan memeriksa apakah sistemnya benar atau tidak. Ini akan sangat berguna untuk simulasi, seperti manusia yang terbang.” Robot humanoid diumumkan pada tahun 2020.
Menurut laporan The Register pada Rabu (7/2/2024), robot bernama Vyommitra akan dikirim ke luar angkasa pada kuartal ketiga tahun ini.
Konon robot Vyommitra digambarkan sebagai seorang wanita. Dia tidak memiliki kaki tetapi rambut rapi dan ciri-ciri feminin, serta tangannya yang terlihat seperti memakai sarung tangan putih. Sekilas tampak seperti patung lilin atau patung.
Terlepas dari penampilannya, Vyommitra adalah robot sains mengesankan yang akan melakukan eksperimen gayaberat mikro pada misi tak berawak, kemudian memberikan pemantauan dan bantuan umum kepada para astronot ketika ISRO kemudian meluncurkan misi Gaganyaan.
Tak heran jika modul ini dilengkapi dengan kemampuan memantau parameter, mengeluarkan peringatan, dan melakukan operasi penunjang kehidupan. Vyommitra juga dapat mengoperasikan enam panel sambil menjawab pertanyaan dan meniru tindakan manusia. Robot humanoid ini dapat berbicara bahasa Hindi dan Inggris.
Misi domestik berawak ke luar angkasa diusulkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada tahun 2018, dan akan diluncurkan pada tahun 2022. Tanggal tersebut telah diundur beberapa kali karena pandemi COVID-19 dan masalah makroekonomi dan geopolitik lainnya.
Rencana India sebelumnya menargetkan peluncuran pada kuartal keempat tahun 2024. Sekarang direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2025. Setiap peluncuran, misi Gaganyaan berawak pertama akan mengirim astronot ke orbit Bumi sejauh 400 km selama tiga hari dalam kapsul otonom berbobot 5,3 metrik ton. , Setelah itu kapsul berawak akan kembali ke bumi dan mendarat di laut. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa India telah mencapai kemampuan penerbangan luar angkasa yang aman.
Ketua ISRO saat ini, S Somnath, diberitahu pada bulan Oktober bahwa ISRO akan lebih memilih pilot penguji perempuan atau ilmuwan perempuan dalam misi Gaganyaan.
Dia menunjukkan bahwa sulit untuk menemukan kandidat perempuan yang memenuhi syarat, karena India tidak memiliki pilot uji tempur Angkatan Udara, sehingga perempuan yang terlibat dalam misi tersebut adalah ilmuwan.
Tidak jelas apakah inklusi perempuan secara khusus bertujuan untuk tujuan tertentu atau sebagai upaya keberagaman. Juga tidak jelas apakah Vyommitra dianggap sebagai bagian dari upaya ini atau tidak.