Jakarta – Bagi pelajar, memahami pentingnya bisnis keluarga merupakan hal yang penting dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan. Oleh karena itu, PPM School of Management memfokuskan kurikulumnya pada manajemen bisnis keluarga.
Bekerja sama dengan Deloitte, PPM School of Management bertujuan untuk mendukung pengembangan bisnis keluarga di Indonesia, termasuk pengembangan pendidikan dan kurikulum.
Kurikulumnya mencakup berbagai aspek seperti manajemen bisnis (manajemen keluarga) dan pengetahuan lainnya untuk menunjang keberhasilan bisnis keluarga.
Direktur PPM School of Management, AC Mahendra K Datu mengatakan, kerjasama dengan Deloitte merupakan langkah awal lembaga bisnis ini untuk menimba ilmu dari dunia luar.
“PPM School of Management membutuhkan ilmu terapan atau masukan dari dunia luar, kami melihat Deloitte sebagai partner yang tepat untuk berbagi ilmu dalam konteks bisnis keluarga,” ujarnya dalam diskusi jalan menuju kesuksesan jangka panjang untuk sebuah perusahaan. urusan keluarga. pada pertemuan CEO Summit, di Jakarta, disebutkan oleh kabarkutim Education.
Menurut Mahendra, PPM School of Management dan Deloitte mempunyai kepedulian yang sama, yakni mengembangkan bisnis keluarga.
“Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk mempertemukan dua orang hebat dengan strategi berbeda sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan yang benar tentang bisnis keluarga,” ujarnya.
Selain itu, kata Mahendra, harapannya kurikulum manajemen bisnis keluarga menjadi bekal berharga sebelum mahasiswa terjun ke dunia nyata.
“Kami berharap mahasiswa Fakultas Manajemen PPM mempunyai ilmu yang mendalam dan meneruskan perusahaan keluarga agar lebih mengembangkan bisnis keluarga,” ujarnya.
Mahendra juga mengatakan, menjalankan bisnis keluarga sangatlah penting karena dalam hal ini banyak tantangan yang harus dihadapi.
“Ada lebih banyak tantangan dalam bisnis keluarga. Ada kesenjangan antar saudara, ada kesenjangan antara generasi kedua dan generasi pertama, lalu ada pendanaan samar-samar dari kantong kanan. , atau dari kantong kiri , disebut dana perusahaan atau dana keluarga. , pengendalian itu penting, tambahnya.
Ke depan, kurikulum ini tidak hanya sebatas teori saja, namun juga kerja praktek berupa tugas akhir berupa pengembangan usaha.
“Fakultas Manajemen PPM tidak hanya teori (dalam kajiannya) namun mahasiswa akan mengerjakan tugas akhir yang berkaitan dengan bisnis keluarga.
Selain itu, bisnis keluarga dapat berdampak pada inovasi dalam menghadapi variabilitas, kejelasan, ambiguitas atau VUCA dalam dunia bisnis. Kini, anak-anak tanpa keluarga bisa tinggal di sini. Di banyak negara, termasuk Indonesia, banyak anak yang kehilangan orang tuanya sehingga tidak mendapatkan kehidupan yang layak seperti semua anak yang berkeluarga kabarkutim. co.id 1 Februari 2024