Prabowo Titipkan 3 Fokus Kesehatan ke Menkes Budi, Termasuk soal Medical Checkup

prabowo titipkan 3 fokus kesehatan ke menkes budi termasuk soal medical checkup e015992

kabarkutim.com.com, JAKARTA Budi Ganadi Sadekin kembali diangkat menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Manx RI). Budi juga berkunjung ke kantor Kementerian Kesehatan hari ini dan disambut hangat oleh jajaran Kementerian Kesehatan. 

Saat itu, Budi mengungkapkan, Presiden telah menyerahkan tiga hal kepada Kementerian Kesehatan. Pertama, soal health screening atau skrining kesehatan. 

Bacaan Lainnya

“Program kami ada tiga. Prioritas pertama adalah diagnosis sepanjang hidup masyarakat karena yang terpenting bagi Kementerian Kesehatan adalah menjaga kesehatan masyarakatnya dan bukan hanya mengobati orang sakit saja. Pengobatan promotif dan preventif adalah pengobatan. Perbandingannya sangat penting.”

Oleh karena itu, pihaknya perlu dirawat di Pousada dan bukan hanya di rumah sakit. Seluruh tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter pada umumnya di puskesmas harus diberikan perhatian lebih. Pasalnya, mereka mempunyai tugas untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Kemudian, Prabhu juga menyerukan didirikannya pusat kesehatan di daerah tertinggal dan terpencil. 

“Hal kedua yang beliau (Prabhu Subianto) minta adalah ada program pembangunan rumah sakit, terutama di daerah berkembang, di luar negeri, di pulau-pulau. Agar masyarakat bisa mendapatkan kesehatan yang sama seperti di kota-kota besar.”

Sedangkan program ketiga terkait pemberantasan penyakit tuberkulosis (TB).

Yang ketiga, beliau juga memberikan obat yang cepat untuk tuberkulosis. Ini adalah penyakit menular yang memiliki angka kematian tertinggi di dunia, jauh lebih banyak dari COVID. Menteri Kesehatan Budi mengatakan: “Satu miliar orang dari 100 tahun yang lalu tuberkulosis.”

Tuberkulosis menjadi salah satu fokus perhatian dalam lima tahun ke depan karena penyakit ini tidak kunjung hilang. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara tuberkulosis tertinggi kedua di dunia.

“Penyakit ini tidak akan lepas dari Indonesia, kita menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia.”

Budi menambahkan, Indonesia sedang aktif melakukan uji klinis vaksin TBC. “Sekarang sudah ada tiga yang dilakukan di Indonesia. Kita satu dari hanya tujuh negara yang melakukan hal ini. Tujuan kita adalah uji klinis selesai pada akhir tahun 2028, sehingga pada tahun 2029 kita sudah bisa mencobanya (pada pasien).

Selain ketiga hal tersebut, Prabhu juga menugaskan Bodhi untuk memastikan ketersediaan dokter dan spesialis yang cukup.

“Percuma kita membangun rumah sakit tanpa jumlah dokter yang cukup,” jelas Bodhi, oleh karena itu ia menyerukan kecepatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *