Protein Hewani Sangat Penting untuk Anak dengan Kanker, tapi Hindari Makan Daging Olahan

protein hewani sangat penting untuk anak dengan kanker tapi hindari makan daging olahan 07d54ec

kabarkutim.com.com, Jakarta Konsultan nutrisi metabolik anak Yoga Devaera mengatakan , khususnya , penting untuk nutrisi anak sakit .

“Saat anak-anak dalam tahap pengobatan, mereka membutuhkan lebih banyak protein. Tentu yang utama adalah mengonsumsi protein hewani,” kata Yoga dalam acara Selamat Datang : Misi Mendukung Kanker Anak, Oleh Kanker Indonesia. Yayasan (YKI) dan RS Rumah Siloam MRCCC Semanggi, Sabtu 13 Juli 2024, di Jakarta. 

Bacaan Lainnya

Protein hewani lebih baik dibandingkan . Yoga menjelaskan hal tersebut karena esensial pada protein hewani lebih banyak dan lengkap dibandingkan protein nabati.

“Saat Anda mengonsumsi protein, protein ini tidak masuk ke dalam darah sama sekali. Saat Anda mengonsumsi protein, ia dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yaitu peptida dan asam amino terkecil,” ujarnya.

Yoga menambahkan, asam amino terbagi menjadi dua, ada yang bisa diproduksi tubuh dan ada pula yang tidak bisa.

“Ada asam amino yang bisa dibuat oleh tubuh, tapi ada juga asam amino yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, harus dari makanan. Inilah yang kita sebut dengan , dan inilah perbedaan antara protein hewani dan nabati”, dia dikatakan. menjelaskan.

Protein hewani yang dianjurkan untuk anak penderita kanker antara lain putih telur dan kuning telur, daging sapi murni (belum diolah), yang mengandung sekitar 26 gram protein per 100 gram, dan ayam tanpa lemak yang mengandung sekitar 26 gram protein per 100 gram.

 

 

Selain itu, Yoga menyebutkan bahwa penggunaan kemoterapi/radiasi dapat menyebabkan perubahan berat badan dan komposisi tubuh, dalam hal ini massa otot akan berkurang sehingga memerlukan kemampuan yang disebut dengan anabolik.

Anabolik adalah kemampuan tubuh untuk membangun jaringan baru, termasuk otot. Yoga mengatakan, rumah ini lebih memiliki potensi protein hewani, dibandingkan protein nabati.

“Karena ototnya mengecil maka kita memerlukan makanan yang mempunyai kapasitas anabolik. Maka dari itu protein hewani sangat penting.

Selain itu, yoga menyebutkan bahwa kandungan mineral seperti zat besi, seng, dll. lebih tinggi pada protein hewani.

“Selain mendapat protein, kita juga mendapat zat gizi mikro.”

Yoga menyarankan untuk tidak menjadikan daging sapi sebagai makanan seperti sosis, karena bahan pada kuahnya mengandung bahan kimia tambahan.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini juga mengatakan, daging olahan seperti sosis rendah protein.

“Sosis dengan berat 100 gram hanya mengandung 8 gram protein. Dibandingkan daging sapi 100 gram yang mengandung 26,33 gram protein,” jelas Yoga.

Selain itu, yoga juga tidak menganjurkan membuat ayam, karena karbohidrat dari tepung lebih tinggi dibandingkan protein.

“Kalau dilihat, kandungan karbohidrat pada ayam lebih banyak diolah dibandingkan proteinnya. Karbohidrat ini berasal dari tepung terigu,” kata Yoga.

Menurut Globocan 2008, diperkirakan terdapat 175.300 kasus kanker baru pada anak usia 0-14 tahun. Angka kejadian kanker pada anak lebih tinggi di negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju.

Delapan puluh persen kanker anak-anak di negara-negara dengan jumlah kasus tertinggi adalah leukemia.

Menurut WebMD, leukemia pada masa kanak-kanak, yang merupakan jenis kanker paling umum pada anak-anak dan remaja, adalah sel darah putih. 

Sel darah putih yang tidak normal pada tulang. Sel-sel ini dengan cepat memasuki aliran darah dan membantu menjaga sel tetap sehat. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan masalah lainnya.

Bersamaan dengan itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memberikan kata-kata baiknya,

“Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan pengobatan kanker pada anak di Indonesia, antara lain dengan menyiapkan tenaga kesehatan di bidang onkologi anak, melakukan penelitian, meningkatkan akses terhadap obat-obatan, memberikan layanan di klinik, dan memperluas kolaborasi.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *