Ramai Dibahas di Debat Cawapres, Mobil Listrik Tesla Pakai Baterai Nikel atau LFP?

ramai dibahas di debat cawapres mobil listrik tesla pakai baterai nikel atau lfp 0aa1672

Jakarta, 22 Januari 2024 – Dalam debat calon wakil presiden 2024 yang digelar Minggu, salah satu topik yang dibicarakan adalah baterai yang digunakan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

Gibran Rakaboming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, bertanya kepada calon wakil presiden nomor urut 1 Mehimain Iskandar tentang LFP yang disebut lithium ferrophosphate.

Menurut Gibran, Thomas Lambong yang tergabung dalam tim pemenangan Ennis Bausdan dan Kak Emin kerap menyebut LFP sebagai alternatif baterai kendaraan listrik berbasis nikel.

Gibran berkata: Tesla masih menggunakan nikel.

Berdasarkan penelusuran kabarkutim Automotive di situs resmi Tesla, diketahui perusahaan yang didirikan Elon Musk itu saat ini masih menggunakan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik.

Berdasarkan data rencana induk Tesla bagian ketiga yang dirilis tahun lalu, disebutkan bahwa nikel akan terus digunakan pada beberapa model kendaraan yang diproduksi Tesla.

Jenis kendaraan yang terdaftar masih menggunakan bahan galian bumi yang melimpah di Indonesia, mulai dari kendaraan niaga, sedan besar, SUV, truk, hingga kendaraan niaga yang mengangkut barang jarak jauh.

Menurut laman Electrek, pada tahun 2021, Elon Musk mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ketersediaan nikel dalam jangka panjang, sehingga mendorong Tesla untuk melihat LFP sebagai bahan baterai masa depan.

LFP bukanlah pendatang baru. Baterai ini lebih murah dan tidak mengandung kobalt, menjadikannya pilihan menarik untuk model Tesla yang lebih terjangkau.

Namun, kepadatan energi dan daya LFP yang lebih rendah sebelumnya telah membatasi penggunaannya. Kabar baiknya adalah Elon yakin teknologi LFP telah berkembang cukup cepat sehingga dapat diterapkan pada kendaraan Tesla.

Perubahan ini sudah dimulai. Gigafactory Shanghai telah memproduksi 3 Standard Range Plus dengan LFP sejak Oktober 2020, dan bahkan menjadi model dasar di Eropa dan negara lain. Banjir Insentif Mobil Listrik di Indonesia Pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk mendorong adopsi mobil listrik di Indonesia dengan menawarkan insentif pajak yang signifikan. Mulai awal tahun 2024, dua peraturan kabarkutim.co.id, 23 Februari 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *