kabarkutim.com.com, Jakarta – Salah satu masalah kesehatan yang bisa menyerang kucing kesayangan Anda adalah rabies. Sayangnya, Meskipun kondisi ini dapat diobati tanpa mengunjungi dokter hewan, namun kondisi ini tidak dapat disembuhkan dengan sendirinya.
Rabies merupakan masalah kulit yang memerlukan perhatian khusus, sehingga informasi penting bagi pemilik kucing. Buku Cacang Effendi “Solusi Masalah Kucing” menyebutkan bahwa pengobatan rabies pada kucing tidak terlalu sulit meski dilakukan di rumah.
Mati rasa pada kucing umumnya disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes dan ditandai dengan rasa gatal yang parah, Hal ini dapat menyebabkan rambut rontok dan iritasi kulit kucing. Untuk mengobatinya, kucing memerlukan perawatan yang tepat agar bisa sembuh total dan mencegah infeksi lebih lanjut.
Mengapa ruam pada kucing tidak hilang dengan sendirinya? Pasalnya, penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur yang sangat merusak kesehatan kulit kucing. Tungau Sarcoptes hidup di lapisan luar kulit dan menyebabkan iritasi dan kerusakan.
Oleh karena itu, membiarkan kucing yang mengalami ruam tanpa pengobatan dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko komplikasi seperti infeksi sekunder atau kerusakan kulit yang lebih parah.
Dengan keterampilan yang tepat, pemilik kucing bisa memberikan layanan yang bermanfaat di rumah. Jadi jika kucing Anda sakit, jangan sampai bertambah parah. Dapatkan perawatan yang tepat segera agar kucing Anda kembali sehat.
Biasanya Kucing yang tinggal di lingkungan kotor tanpa perawatan rutin lebih besar kemungkinannya tertular rabies. Namun perlu diingat bahwa penyakit pada kucing tidak akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan medis.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa semakin parah bahkan berujung pada kematian kucing. Itulah mengapa sangat penting untuk segera membawa kucing yang mengidap rabies ke dokter hewan.
Proses penyembuhan rabies pada kucing biasanya memakan waktu satu hingga dua bulan, namun bisa memakan waktu hingga empat bulan hingga bulu yang hilang dapat tumbuh kembali. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran dan konsistensi.
Penyakit ini sangat menular dan dapat menular ke hewan lain, bahkan manusia. Oleh karena itu, pemilik kucing perlu menjaga barang-barang yang bersentuhan dengan kucing tetap bersih dan bersih untuk mencegah infeksi ulang. Penting untuk mengenali tanda-tanda penyakit pada kucing sejak dini agar keadaannya tidak semakin parah.
Beberapa tanda yang harus diperhatikan adalah menggaruk tubuhnya; menggigit atau menjilat; rambut rontok; Kulit gatal dan merah; Kucing rentan terhadap gigitan, terutama di sekitar area telinga dan luka atau cakaran. Bekas luka di kulit.
Jika tidak diobati, kucing yang terinfeksi cacing pita dapat menjadi kurus dan mengalami masalah nutrisi. Kesimpulannya, penyakit pada kucing tidak akan hilang dengan sendirinya dan memerlukan penanganan medis yang tepat.
Hewan peliharaanMD, Ada beberapa cara mengobati rabies pada kucing yang dirangkum oleh Daily Paws dan Small Door Veterinarian.
1. Isolasi kucing yang terinfeksi:
Karena rabies pada kucing mudah menular melalui kontak langsung, penting untuk memisahkan kucing yang terinfeksi dari hewan peliharaan lain di rumah.
Untuk mencegah penyebaran infeksi, kucing harus diisolasi sampai kondisi kulitnya benar-benar bersih. Misalnya, Pemilik kucing mengisolasi kucing yang terinfeksi rabies di ruangan terpisah untuk mencegah penyakit tersebut menyebar ke kucing lain di rumahnya.
2. Gunakan Ivermektin
Ivermectin adalah obat yang efektif untuk mengobati distemper pada kucing. Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan dan dosisnya harus sesuai anjuran dokter hewan.
Ivermectin perlu diberikan secara teratur untuk memastikan pemberantasan parasit secara menyeluruh.
3. Gunakan Selamektin
Selamectin merupakan salep yang juga bisa digunakan untuk mengobati demam pada kucing. Meskipun terutama digunakan pada anjing, Selamatectin juga efektif mengurangi jumlah kutu pada kucing dengan menggunakan dosis yang dimodifikasi.
Misalnya, Dokter hewan mungkin merekomendasikan penggunaan lemektin pada kucing yang tidak merespons pengobatan lain. Pemilik kucing harus mengikuti petunjuk pengobatan dengan cermat untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan.
4. Mandi belerang:
Mandi dengan belerang merupakan salah satu cara pengobatan tradisional yang masih efektif dalam mengobati penyakit pada kucing. Belerang memiliki sifat antiparasit yang dapat membantu mengurangi jumlah tungau pada kulit kucing.
Kucing tidak menyukai proses ini karena bau belerang yang menyengat, namun mandi belerang perlu dilakukan secara rutin agar lebih toleran.
5. Bersihkan seluruh area rumah:
Terutama tempat tidur; Membersihkan furnitur dan tempat lain di mana kucing sering tidur sangat penting dalam pengobatan rabies. Dengan membersihkan rumah secara menyeluruh, Anda akan menghilangkan kuman yang menyebar di lingkungan dan mencegah kucing kembali menyerang setelah perawatan.