KARKETA – Sekolah Menengah Labschool Kebayoran berhasil meraih Juara 2 kategori SMA dalam kompetisi AIA National Healthiest Schools. Kompetisi ini diikuti oleh 145 sekolah dasar dan menengah dari seluruh Indonesia.
Kompetisi ini berfokus pada empat tema utama yaitu pola makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, dan kesehatan jangka panjang. Melalui program ini, sekolah-sekolah di Indonesia dapat menerapkan pola hidup sehat dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan masyarakat sehat dan bahagia.
Labschool SMP Kebayoran membuka relawan untuk siswa kelas 7 untuk kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah dan berjumlah 40 siswa. Namun di antara 40 siswa tersebut, terdapat 10 siswa yang tergabung dalam tim SD Kesehatan yaitu Kaira Alzena Putri Tangjaya (7A), Prama Raditya Hafiz (7B), Adlyn Nazurah Nugraha (7C), Raid Abdullah Iman (7D), Alilla Kiarra Adrashty (7E), Emperora Tristan Abyasa Berlian (7F), Raihan Al Fath (7F), Shazmeena Arabelle Isa (7F), Nadine Kayyisa Rahman (7G), dan Noreen Dzikrina Nasywa Mochtar (7G).
Baca juga: SMA Yadika 1 Duri Kepa akan menjadi tuan rumah pertunjukan seni bertajuk Eccitazione 2024: Bounce Into the Twisted Realism
Kepala Sekolah Labschool Kebayoran Yati Suwartini mengatakan, para siswa yang menjadi sukarelawan dalam tim sekolah kesehatan dasar merupakan motor penggerak proyek daur ulang sampah makanan (organik). Pengolahan sisa makanan ini digunakan sebagai sumber energi lain melalui peralatan pengomposan, mesin biodigester.
Jadi para siswa memasukkan sisa makanan tersebut ke dalam mesin biodigester. Limbah tersebut kemudian diolah melalui proses alami fermentasi anaerobik dalam reaktor biodigester. Biodigester mampu mengubah sampah organik menjadi gas dan cair yang dapat diproduksi dalam waktu 21 hari.
Gas metana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif dalam insinerator, sedangkan cairan yang merusak lingkungan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan. Hasil produksi biodigester berupa gas digunakan di rumah kaca untuk memasak bersama kantin.
Baca juga: BRI Peduli salurkan bantuan CSR ke SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
Selain itu, air yang dihasilkan digunakan sebagai pupuk tanaman, sehingga siswa dapat memperoleh tanggung jawab terhadap makhluk hidup dengan merawat tanaman sesuai taksonominya. Sekolah kemudian akan menyuplai benih ikan yang akan ditanam di rumah kaca dengan menyuplai air ke mesin biodigester berkelanjutan milik siswa.
Yati mengatakan, kegiatan Greenhouse Labschool Kebayoran telah dimeriahkan sejak tahun 2006 dengan menanam berbagai jenis tanaman dan beternak ikan. Selain itu, sejak tahun tersebut juga telah tersedia mesin daur ulang sampah dan pihak manajemen sekolah menjadikannya mesin daur ulang sampah.