kabarkutim.CO.ID, JAKARTA – Dr. Juwalita Surapsari, ahli gizi klinis jebolan FKUI, mengatakan susu pertumbuhan atau susu fortifikasi bisa menjadi alternatif orang tua dalam memenuhi kebutuhan protein hewani untuk mencegah stunting pada anak. perkembangan. Pasalnya, susu yang diperkaya mengandung mineral dan vitamin, seperti zat besi dan vitamin C, yang memenuhi kebutuhan nutrisi anak seiring pertumbuhannya.
Hal ini juga dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi 300 mililiter susu untuk tumbuh kembang anak dapat membantu mencegah stunting pada anak Indonesia. Oleh karena itu, berikan anak beragam protein hewani untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, salah satunya susu atau cukup,” kata dr. Juwalita pada diskusi sebelumnya di Jakarta yang digelar Kamis (25 Januari 2024).
Penelitian tahun 2019 bertajuk “Konsumsi susu harian di masa dewasa dikaitkan dengan stunting pada bayi Indonesia” diterbitkan oleh tiga peneliti Universitas Indonesia, Damayanti Rusli Sjarif, pada tahun 2019 di Jurnal Kedokteran Indonesia. , Clara Yuliarty dan William Jayadi Iskandar.
Selain itu, dr. Juwalita menjelaskan, zat besi merupakan zat penting dalam pengobatan stunting pada anak karena dapat mencegah anemia. Anemia diketahui menjadi salah satu faktor terbesar terjadinya stunting karena dapat membuat metabolisme tubuh tidak optimal bahkan mengganggu perkembangan kognitif anak.
Untuk itu, penting untuk mencari sumber makanan atau minuman untuk tumbuh kembang anak yang mengandung nutrisi seperti zat besi untuk mengatasi anemia.
Dari segi bahan makanan, zat besi biasanya terdapat dalam bentuk produk hewani seperti daging sapi, hati ayam, dan kerang.
Berdasarkan data komposisi pangan Kementerian Kesehatan (Kemengkes), setiap 100 gram hati ayam mengandung 15,8 miligram zat besi, disusul 2,8 miligram zat besi untuk setiap 100 gram daging sapi. dan 100 gram bekicot mengandung 15,6 miligram zat besi.
Indikator ini benar-benar mampu…