Tanya Psikolog: Korban KDRT Kembali Jalani Hubungan dengan Pelaku, Murni karena Cinta?

tanya psikolog korban kdrt kembali jalani hubungan dengan pelaku murni karena cinta 9ce7620

kabarkutim.com – Keputusan Lesti Kejora kembali ke suaminya Rizky Billar membuat publik kecewa. Pasalnya, penyanyi dangdut berusia 23 tahun itu terungkap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Lesti Kejora disebut-sebut sangat bucin (pecandu cinta) dengan Rizky Billar hingga tak tega jika polisi mengira suaminya jadi tersangka. Bahkan, kini ia dikabarkan sudah kembali tinggal di rumah ini. 

kabarkutim.com menghubungi psikolog geriatri Hersa Aranti untuk menanyakan alasan korban KDRT berani kembali menjalin hubungan dengan pelakunya. Benarkah bucin penyebabnya? Baca selengkapnya di artikel selanjutnya dengan pertanyaan dari para ahli.

Mengapa korban KDRT berhenti berkomunikasi dengan pelaku? Apakah ini benar-benar karena cinta? Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (Freepik/kamranaydinov)

Faktanya, biasanya bukan karena mudah larut atau semudah itu. Ada faktor yang kompleks, seperti rasa keterhubungan yang kuat dengan pasangan akibat trauma. Lalu pasanganmu tidak akan membiarkanmu pergi, ada masalah keamanan, kamu tidak tahu harus pergi ke mana, ada kekurangan uang, misalnya. Atau Anda tidak tahu cara berjalan, tidak ada dukungan, Anda merasa takut atau malu.

Hal ini biasanya terjadi karena mereka mengutamakan anak dan takut dengan reaksi pasangannya jika akhirnya meninggalkannya. Jadi memang kadang rumit dan tidak semudah mundur karena begitu mencairnya.

Benarkah keputusan pulang korban KDRT tidak rasional?

Mengapa seseorang bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan, mereka malah menggunakan logika. Terkadang logika berkata “kalau aku pergi, aku takut aku panik”. Saya takut ada yang salah dengan anak saya, ini traumanya. Jadi ada banyak pertimbangan yang masuk akal.

Meskipun terkadang, jika korban sedang stres atau dalam situasi stres, ada baiknya untuk berpikir dengan tenang dan pikiran yang sehat, memikirkan berbagai kemungkinan dan alternatif. Kadang-kadang bisa berpengaruh, tapi saya selalu menggunakan akal sehat apakah penilaian saya yang terbaik atau tidak. 

Namun karena itu, terkadang Anda memerlukan bantuan ahlinya, atau mungkin orang terdekat Anda.

Apakah korban KDRT bisa putus karena pasangannya ternyata selingkuh?

Terkadang ada kasus dimana pelaku KDRT mengalami delusi. Biasanya ada siklus. Misalnya, ada siklus pelecehan lalu tiba-tiba ada fase bulan madu yaitu meminta maaf dan terkadang sujud. Jadi kedua ekstrem ini terkadang membuat korbannya bingung: “yang mana sebenarnya pasangan saya.” Itu sebabnya kita terus terjerumus ke dalam siklus ini.

Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang masalah kesehatan, pola makan, dan tempat tidur? kabarkutim.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Posting pertanyaan Anda di kolom komentar agar ahlinya bisa menjawabnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *