JAKARTA – Awal tahun 2024, Universitas Katolik Indonesia (Unica) Atma Jaya menyelenggarakan sidang terbuka pertamanya untuk program Doktor Psikologi yaitu Dr. Rahmanto Kusendi. Penelitian ini berfokus pada permukiman kumuh di pesisir utara Jakarta.
Dr. Rahmanto Kusendi meneliti dan menulis disertasinya yang berjudul “Pengaruh Mediasi Modal Sosial dan Dukungan Sosial terhadap Niat Perilaku Pro Lingkungan pada Penghuni Permukiman Kumuh Padat di Pesisir Utara Jakarta.”
Permukiman kumuh yang menjadi subjek penelitian terletak di pesisir utara Jakarta, ditandai dengan kepadatan bangunan yang sangat tinggi pada wilayah yang terbatas serta mempunyai permasalahan lingkungan yang mempengaruhi kualitas penghuninya.
“Tidak ada lingkungan murid, tapi ada kegelapan yang membahayakan lingkungan,” kata Dr. Rahmanto Kusendi memaparkan tesisnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/1/2024).
Baca Juga : 10 Kelompok Studi Internasional Telkom University Beserta Akreditasinya
Ia juga menegaskan, keberadaan kawasan kumuh merupakan dampak dari perilaku kumuh yang dilakukan masyarakat. Itulah sebabnya intervensi perilaku sangat penting sebagai bagian dari tesisnya.
Hal ini juga merupakan bagian dari program perilaku lingkungan bagi warga kawasan kumuh padat penduduk di pesisir utara Jakarta.
Penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai peta awal bagi para pengambil keputusan, khususnya pemerintah sebagai regulator kebijakan perkotaan, serta LSM dan partisipasi masyarakat.
Keunggulan dari kajian permukiman kumuh ini adalah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap model teoritis terkini dan pendekatan psikologis serta teori ilmiah ilmiah terkait lainnya terhadap perilaku yang menyebabkan masih bertahannya permukiman kumuh di perkotaan, khususnya di pesisir utara Jakarta. . bagi para pemangku kepentingan.
“Pada kenyataannya, penanganan permukiman kumuh masih hanya berfokus pada intervensi fisik untuk memperbaiki bangunan, lingkungan dan infrastruktur, sementara mengabaikan faktor sosial dan psikologis dari perilaku manusia, potensi ekonomi, kebiasaan hidup dan budaya para pemukim. Rahmanto Kusendi menambahkan. : “Ini merupakan faktor yang berkontribusi terhadap masih adanya permukiman kumuh perkotaan.”
Baca Juga: Cek Perbandingan Jurusan Teknik Komputer ITS dan ITB