Tingginya Debit Air di Bengalon BPBD Kutim Terjunkan Personilnya » Berita Kutim

WhatsApp Image 2022 05 22 at 07.04.37

BERITA . Bengalon – Tingginya Debit Air.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  (Kutim) menerjunkan personelnya menangani banjir di wilayah Kecamatan Bengalon . Tingginya intensitas hujan dan volume menyebabkan genangan air dan banjir khususnya beberapa Desa di wilayah bengalon dan sekitarnya.

Makin tingginya debit air yang terjadi di kecamatan Bengalon, Kepala BPBD Kutim H Syafrudin, M.AP., Melalui Kabid Pencegahan dan Kesispsiagaan BPBD Kutim Awang Jusnanta, S. Sos., mengatakan, dalam rangka membantu kegiatan masyarakat yang terdampak banjir di Bengalon BPBD kutim menerjunkan timnya, dengan membawa 2 perahu, disertakan dengan batuan sembako, Pada Minggu (22/05/2022).

Bacaan Lainnya

“Dalam hal ini saya mengharapkan bagi mayarakat bengalon agar tetap bersabar mudahan banjir ini segera bisa diatasi, Ungkap Awang.

Untuk itu, bagi masyarakat yang terdampak banjir agar tetap waspada terhadap arus listrik, serta binatang buas dan selalu memperhatikan anak- anaknya yang sedang bermain air, terutama bagi anak yang tidak bisa berenang.

Terkait dengan permasalahan banjir ini, BPBD kutim mengharapkan seluruh perusahaan didaerah Khususnya di wilayah Bengalon agar turut berpatisipasi membantu penanganan banjir yang ada diBengalon, dengan bekerja sama dengan jajaran Muspika yang ada di Kecamatan Bengalon saat ini, hal ini dikarenakan debit air sudah sangat tinggi, imbuhnya.

Untuk mengetahui debit air sudah sangat tinggi,“ apabila air sudah melintas di jalan provinsi antara Sangatta menuju Sangkuliran masuk didaerah Bengalon’ itu sudah menadakan air dibengalon sudah tingggi sekitar 1 meter, yang tersebar disekitar 4 Desa, yaitu Desa Sepaso Timur, Sepaso Induk, Sepaso Selatan, Sepaso Darat serta di daerah hulu di Desa Tepian Langsat dan Desa Tepian Raya,” ungkap Awang.(vnt)

Post Views: 121

Kabar Kutim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *