kabarkutim.com.com, Batavia Siapa yang sering butuh kopi di pagi hari untuk meningkatkan motivasi dan menunjang produktivitas? Mengandung kafein, zat ini berfungsi membuat Anda lebih fokus sekaligus meningkatkan fokus dan konsentrasi. Tak heran jika secangkir kopi di pagi hari menjadi minuman pilihan untuk menjaring asupan kafein.
Namun tahukah Anda bahwa terkadang Anda perlu melakukan detoksifikasi dari KOPI juga? Apa perbedaannya dan bagaimana cara yang benar? Lihat artikel selengkapnya!
Kafein sebenarnya merupakan zat alami yang dapat ditemukan pada lebih dari 60 jenis tanaman herbal, termasuk teh, kopi, dan coklat. Kandungannya berperan dalam meningkatkan energi yang tentunya dapat membantu seseorang menjadi lebih produktif.
Cara kerjanya juga unik. Anda cukup menikmati kopinya selama kurang lebih 15 menit dan efeknya akan terasa setelah 1 jam. Hingga enam jam kemudian, kadar kafein masih ada di dalam tubuh dan dapat bertahan sekitar 10 jam hingga benar-benar bersih dari darah.
Jadi mengapa Anda melakukan detoks kafein? Bagi wanita yang berencana hamil, hal ini penting karena kafein dapat meningkatkan detak jantung. Selain itu, minuman berkafein juga memiliki kadar yang tinggi dalam urin sehingga ibu hamil berpotensi untuk meminumnya terus menerus. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi selama kehamilan.
Namun, detoks kafein tidak hanya untuk wanita hamil. Kafein juga memengaruhi suasana hati, kewaspadaan, tekanan darah, dan fungsi jantung secara keseluruhan. Ini mungkin beberapa tanda bahwa Anda perlu melakukan detoksifikasi dari kafein:
– Minum kopi menjadi kebiasaan, tidak hanya untuk meningkatkan fokus. Menurut undang-undang ini, Anda boleh mengonsumsi lebih dari 1 cangkir kafein per hari.
– Anda mengalami keadaan yang membuat Anda cemas atau sulit berkonsentrasi lebih mudah dari biasanya.
– Mengalami insomnia akibat efek kelebihan kafein dalam tubuh
– Sering mengalami rasa mentah karena kafein dapat meningkatkan asam lambung dalam tubuh.
Detoksifikasi kafein tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan sakit kepala, migrain, bahkan brain fog. Agar detoks Anda lancar, berikut panduannya;
1. Kontrol berapa banyak kafein yang Anda konsumsi setiap harinya, hal ini penting untuk menerapkan strategi detoks yang lebih efektif.
2. Cobalah beralih ke kombinasi 50% kopi tuli dan 50% kopi biasa. Jika Anda puas dengan hasilnya, Anda dapat meningkatkan kadar konten tanpa kafein ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Setelah tubuh Anda menyesuaikan diri dengan baik, Anda bisa mulai berhenti mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh. Bereksperimenlah dengan membuat jadwal minum kopi 3 hari sekali, lalu buat durasinya seminggu sekali.
4. Kembangkan kebiasaan baru untuk meningkatkan minat, misalnya dengan rutin berolahraga setiap hari. Olahraga teratur dapat membantu tubuh menjadi lebih baik dan lebih baik.
Beberapa tips di atas bisa menjadi panduan melakukan detoks kafein yang bisa Anda coba mulai sekarang. Yuk, saatnya mengajukan permohonan untuk kesehatan fisik yang lebih baik!