kabarkutim.COM – Ekosistem pendidikan Indonesia terus berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir berkat kemajuan teknologi yang didorong oleh inovasi digital.
Pembelajaran online atau e-learning merupakan salah satu ciri inovasi digital dalam dunia pendidikan saat ini. Cara pembelajaran seperti ini menawarkan peluang baru untuk meningkatkan kualitas dan menjadikan pendidikan lebih mudah diakses oleh semua orang.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kmendikbudristek) meluncurkan Program Pendidikan Berkualitas Akreditasi Perguruan Tinggi Internasional (Equity). Program yang dikenal juga dengan nama Program Dana Abadi Pendidikan Tinggi ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program EQUITY merupakan program yang dijalankan oleh kementerian terkait untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi Indonesia (dalam hal ini PTN-BH) agar dapat menjadi universitas kelas dunia.
UT untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi
Universitas Terbuka (UT) merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2022 dan mengikuti program EQUITY sebagai Perguruan Tinggi Negeri Wajib (PTN-BH) mulai tahun 2022.
Untuk mendukung upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, UT menyelenggarakan “Memajukan kemitraan penelitian dan pengajaran serta kerjasama pendidikan terbuka dan jarak jauh” pada Selasa (5 Juli 2024) di Ruang Rasala Universitas Terbuka Wisma II. . Acara disiarkan langsung melalui Zoom Meeting dan YouTube Live.
Tujuan dari lokakarya ini adalah agar para peneliti Universitas Terbuka dapat melakukan kerjasama penelitian dengan lembaga mitra luar negeri, khususnya negara maju.
Manfaat dan tujuannya adalah untuk menciptakan jaringan penelitian yang lebih luas dan komunikasi yang lebih intensif antara para ahli dalam dan luar negeri, sehingga memungkinkan penggunaan sumber daya dan fasilitas bersama antar lembaga secara berkelanjutan.
Direktur Pusat Riset dan Inovasi Pendidikan Jarak Jauh UT Profesor Dariono, SH, M.Ed., Ph.D. “Salah satu pilar program pemerataan adalah mendorong kemitraan dan kolaborasi penelitian dan pengajaran dengan lembaga pendidikan di Indonesia dan luar negeri. Kerjasama tersebut penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mencapai standar internasional, khususnya di bidang UT. Pendidikan jarak jauh dan terbuka yang dilakukan oleh Profesor Dariono, M.Ed., Ph.D., Ketua Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan Jarak Jauh (Sumber: channel YouTube Universitas Terbuka)
Saat ini UT sedang menjajaki kerja sama di bidang pendidikan dengan lima universitas terbuka (OU5) di kawasan Asia Tenggara melalui perjanjian kerja sama (MoA) antar institut, laboratorium, dan pusat penelitian di Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. , lintas departemen, fakultas dan universitas.
Kolaborasi antar institusi juga dibuktikan dengan adanya Expressions of Interest (EOI) terhadap konten penelitian bersama antara Universitas Terbuka dengan mitra asingnya.
Untuk memperluas wawasan peneliti di tingkat universitas, UT menghadirkan tiga keynote speaker dengan fokus diskusi yang berbeda namun konsisten.
Di antara ketiga pembicara tersebut adalah Profesor Metta Alsobrook, yang mempresentasikan “E-Learning di Amerika: Pelajaran yang Dipetik dan Praktik Terbaik.” IR Tian Belavati, M.Ed., Ph.D. Konten berjudul “Demokratisasi Pendidikan Tinggi Melalui Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh” oleh Universitas Terbuka dan Prof. IR Ono Widodo Purbo, M.Eng., Ph.D. tentang “Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh” oleh Institut Teknologi Tangsel.
Salah satu poin yang dibahas dalam lokakarya ini adalah pentingnya kolaborasi penelitian dan pembelajaran di institusi akademik. Di era globalisasi, kolaborasi antara peneliti dalam dan luar negeri sangat penting untuk menghasilkan penelitian berkualitas yang dapat berdampak luas.
Kegiatan yang terdiri dari dua sesi meliputi seminar dan diskusi panel ini bertujuan untuk menciptakan jaringan penelitian yang lebih luas dan komunikasi yang lebih intensif antara para ahli dalam dan luar negeri untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas bersama antar lembaga secara berkelanjutan.
Peserta rangkaian workshop ini adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
“Tentu kita ingin Universitas Terbuka masuk dalam pemeringkatan dunia. Untuk mencapai hal ini, dua tujuan utama disampaikan dalam lokakarya ini: Pertama, sebagai wadah bagi karyawan untuk berbagi pengetahuan mengenai peningkatan kapasitas. Profesor D’Ariano sekaligus menjelaskan dalam wawancara dengan media, “Kedua, memperluas kerjasama penelitian dan metode pembelajaran antara universitas terbuka dan peneliti luar negeri.”
Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap orang
Inilah salah satu poin penting Profesor Ir. Tian Belavati percaya bahwa akses terhadap pendidikan adalah hak fundamental, bukan hak istimewa. Ia mengatakan, pendidikan adalah mata uang saat ini.
Ia menekankan, “Pemerintah Indonesia harus membuat peraturan yang mengakui pendidikan sebagai sebuah hak istimewa dan bukan sebuah hak istimewa untuk memastikan bahwa sistem pendidikan terbuka dipertahankan dan diperkuat.” Profesor IR Tian Belavati, M.Ed., Ph.D. Saya alumnus Universitas Terbuka yang membawakan materi bertajuk “Demokratisasi Pendidikan Tinggi Melalui Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh”. (Sumber: saluran YouTube Universitas Terbuka))
Dalam konteks ini, pendidikan terbuka dan jarak jauh memegang peranan penting dalam memberikan masyarakat akses yang luas terhadap pendidikan.
Sebagai seorang profesor. “Pendidikan terbuka dapat memberikan akses universal kepada semua orang,” kata Tian saat sesi presentasi.
Sebagai perguruan tinggi penyelenggara sistem Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ), UT Indonesia Maju 2045 berkomitmen untuk melakukan upaya berkelanjutan untuk mewujudkan salah satu dari empat strategi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memberikan inovasi dalam sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh. .
Praktisi e-learning Meta Alsobrook juga berpendapat bahwa sistem pendidikan yang diterapkan UT sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Indonesia memiliki banyak generasi muda Indonesia yang berpendidikan dan berpikiran terbuka. Open University of Korea yakin dapat mencetak generasi muda berprestasi dengan memanfaatkan metode pembelajaran online. Dalam wawancara dengan wartawan selepas mengikuti lokakarya, Mehta mengatakan, “Saya pikir pendidikan jarak jauh sangat penting karena tidak semua orang bisa datang ke sekolah dan belajar di kelas.