kabarkutim.com.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memfasilitasi kegiatan sulih kabarkutim bahasa isyarat dalam debat calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) dalam upaya menyelenggarakan pemilu inklusif pada tahun 2024.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, informasi visi dan misi calon pemimpin ingin disampaikan kepada semua kalangan.
Yang terpenting dalam upaya ini adalah informasi mengenai visi dan misi calon pemimpin negara dapat menjangkau semua kalangan dan lebih inklusif, kata Usman, Minggu (4/2), dilansir Antara.
Dengan adanya alat sulih kabarkutim bahasa isyarat, Usman yakin, penyandang disabilitas bisa mendapatkan pemahaman dan pendidikan politik secara utuh dari perdebatan sebelum mengambil keputusan saat pencoblosan.
Ia menegaskan, pemerintah memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pemilu 2024.
Hal ini termasuk mengakui dan melindungi hak-hak politik seluruh warga negara tanpa memandang jenis kelamin, usia, disabilitas, ras, agama atau latar belakang sosial ekonomi jika mereka memenuhi persyaratan.
“Sehingga pemilu 2024 terlaksana secara inklusif dan bersahabat dengan teman-teman penyandang disabilitas,” kata Usman.
Kegiatan sinkronisasi debat capres dan cawapres yang dilaksanakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika ini terselenggara atas kerja sama pimpinan pusat Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Garkatin).
Langkah tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi hak penyandang disabilitas tunarungu untuk mengakses fasilitas dan informasi pada acara debat capres dan cawapres.
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam hal ini Dirjen IKP menyediakan ruangan, peralatan siaran langsung, dan fasilitas pendukung lainnya melalui GPR TV.
Kegiatan sinkronisasi bersama ini juga dilakukan pada debat keempat Pilpres pada 21 Januari 2024. Rencananya, kegiatan serupa akan kembali dilakukan pada debat kelima yang berlangsung pada Minggu.
Laura Lesmana Wijaya, Presiden Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo), memuji upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam memfasilitasi kegiatan mereka.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah kuat yang dilakukan pemerintah untuk mendorong keikutsertaan semua kalangan dalam bekerja sama membangun negara.
“Saya berharap kerja sama ini tidak hanya bersifat sementara, tapi bisa menjadi pekerjaan tetap negara. Ini bisa menjadi model akses informasi dari daerah lain, agar kita selalu bekerjasama dan melibatkan masyarakat kita,” ujarnya.
Laura mengatakan, sinkronisasi debat capres dan cawapres diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Garkatin yang merupakan mitra Pusbisind.
“Mitra kami sangat kuat karena memiliki tujuan yang sama, yaitu menjamin akses penuh, adil dan inklusif bagi teman-teman tuna rungu. Oleh karena itu kami merasa perlu bekerja sama dengan Kominfo untuk memfasilitasi dan mengakses komunikasi dan informasi yang berkualitas,” kata Laura.