kabarkutim.com.com, Jakarta – Laporan terbaru mengungkap adanya malware Wpeeper baru yang mengancam keamanan data pengguna Android. Serangan ini mampu mencuri data pengguna, seperti informasi pribadi, data keuangan dan data lainnya.
Saat ini, malware Wpeeper memasuki perangkat Android melalui toko aplikasi yang tidak sah. Tak hanya itu, malware ini juga menyamar sebagai app store palsu yang dapat mengelabui pengguna yang tidak menaruh curiga.
Menurut peneliti keamanan di XLab Tencent, malware Wpeeper telah menginfeksi ribuan perangkat. Menurut GizChina, Sabtu (4/5/2024), tingkat efektivitas ancaman ini masih belum jelas, dan belum diketahui peretas di balik malware ini.
Hal ini menjadikan malware Wpeeper sebagai ancaman utama bagi perangkat Android. Pada artikel kali ini Tekno kabarkutim.com.com akan membahas tentang malware ini dan cara menghindari serangan Wpeeper.
Apa itu Wpeeper?
Wpeeper tidak hanya buruk. Banyak analis yang terkejut saat mengetahui bahwa malware ini tidak terdeteksi oleh virus.
Salah satu kelebihan Wpeeper adalah malware ini mengeksploitasi situs WordPress yang rentan. Cara ini dapat menyembunyikan komunikasi antara peretas dan perangkat yang terinfeksi.
Saat Wpeeper memasuki perangkat Android, malware ini mengubahnya menjadi alat mata-mata digital yang siap mencuri semua informasi medis Anda.
Data yang dicuri oleh malware ini mencakup informasi perangkat, aplikasi yang diinstal, dan file pribadi.
Malware Wpeeper dapat mengunduh dan menjalankan program jahat tanpa sepengetahuan pengguna, sehingga serangan ini tersebar luas di sistem Android. Wpeeper juga dapat menghapus dirinya sendiri tanpa jejak sehingga sangat sulit untuk melacak malware ini.
Dengan ancaman malware yang terus meningkat, penting untuk mengetahui cara melindungi perangkat Anda dari peretasan. Oleh karena itu, Tekno kabarkutim.com.com menawarkan cara untuk melindungi ponsel Android Anda dari serangan Malware ini.
Jangan mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak diketahui
Cara paling efektif untuk menghindari serangan berbahaya adalah dengan tidak mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak tepercaya.
Bahkan beberapa toko aplikasi pihak ketiga menawarkan aplikasi dengan banyak fitur premium, seperti streaming musik bebas iklan. Aplikasi ini terinfeksi malware.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda hanya mengunduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau toko aplikasi resmi dari produsen ponsel. Cara ini dapat melindungi Anda dari ancaman berbahaya seperti Wpeeper.
Buka Google Play Lindungi
Sebagian besar ponsel Android telah menginstal Google Play Protect secara default. Aplikasi ini memiliki pemindai keamanan yang dapat mendeteksi malware dalam program mencurigakan.
Pastikan fitur Google Play Protect diaktifkan untuk memindai aplikasi saat ini dan yang baru diunduh dari serangan berbahaya.
Unduh Antivirus Android
Untuk perlindungan tambahan, pertimbangkan untuk menginstal aplikasi antivirus yang andal dari sumber tepercaya.
Tak hanya Wpeeper, malware Android baru bernama Brokewell juga ditemukan. Malware ini dapat membahayakan keamanan dan privasi Anda.
Peneliti keamanan di Threat Fabric telah menemukan malware Android baru yang dapat merekam setiap aktivitas yang dilakukan di ponsel.
Perangkat lunak berbahaya ini, yang disebut Brokewell, dikatakan membaca semua input sentuhan, aplikasi terbuka, input teks, gambar yang ditampilkan di layar, dan tindakan lain di ponsel.
Tak hanya itu, malware Brokewell juga memiliki kemampuan kendali jarak jauh yang berguna untuk mengirimkan peretas ke perangkat Android.
Menurut Threat Fabric yang dilansir Android Headlines, Selasa (30/4/2024), Brokewell didistribusikan melalui halaman pembaruan Chrome palsu.
Ini adalah cara umum untuk mengelabui pengguna yang tidak curiga agar mengunduh malware ke perangkat mereka.
Pengguna yang tidak waspada mengklik tombol perbarui tanpa memverifikasi sumber aktivitas. Setelah terinstal, malware Brokewell dapat mengontrol perangkat sepenuhnya dan merusak ponsel.
Brokewell memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan oleh peretas jahat untuk mencuri data sensitif dari perangkat yang terinfeksi.
Fitur ini dapat meniru layar login aplikasi yang ditargetkan, menipu pengguna agar memberikan kredensial mereka kepada penyerang.
Malware juga dapat menangkap dan mengambil cookie, merekam interaksi pengguna dengan perangkat, mengumpulkan informasi perangkat keras dan perangkat lunak, mengambil log panggilan telepon dan lokasi, serta merekam audio.
Brokewell juga memungkinkan peretas melakukan streaming langsung pada layar perangkat yang terinfeksi, sehingga mereka dapat melihat semua yang dilakukan orang yang memiliki malware tersebut.
Brokewell juga dapat menyentuh dan menggesek, mengetuk layar, mengetik teks di kolom khusus, dan menekan tombol fisik seperti Kembali, Beranda, dan Tugas Baru.
Tak hanya itu, penyerang juga dapat memanipulasi layar, mengatur kecerahan layar, dan mengatur volume perangkat menggunakan malware Brokewell.