Warga Negara Asia Ini Dapat Dihukum Mati Jika Rayakan Natal

warga negara asia ini dapat dihukum mati jika rayakan natal 035702a

Pyongyang – Natal, sebuah perayaan keagamaan Kristen dirayakan secara global pada tanggal 25 Desember di tahun kelahiran Kristus. Meskipun di banyak negara perayaan Natal dikaitkan dengan pesta dan tradisi, seperti penyalaan lampu dan pertukaran hadiah dekorasi pohon Natal, masih ada beberapa negara yang melarang perayaan Natal.

Berita independen Kamis 21 Desember 2023, salah satu negara yang paling banyak menerapkan larangan perayaan Natal adalah Korea Utara. Di negara berideologi komunis ini, merayakan Natal dianggap sebagai dosa serius yang bisa mengakibatkan penjara atau bahkan kematian.

Larangan ini diterapkan karena pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk menjalankan atau merayakan praktik keagamaan tertentu.

Kang Jimin, pembelot Korea Utara yang dikutip The Independent, mengaku tidak mengetahui ada Natal saat tinggal di ibu kota Pyeongyang.

“Natal adalah hari ulang tahun Yesus Kristus, tapi Korea Utara adalah negara yang sepenuhnya komunis, jadi orang tidak tahu siapa Yesus Kristus. Mereka tidak tahu siapa Tuhan. Keluarga Kim adalah Tuhan mereka,” kata Jimin.

Pepohonan dapat ditemukan di Pyongyang dengan dekorasi indah dengan perada dan lampu Natal, namun pohon tersebut hidup di sana sepanjang tahun dan membawa konotasi perayaan yang tidak disadari.

Namun, sejarah melaporkan bahwa Korea Utara pernah menjadi negara Kristen sebelum pecahnya Perang Korea. Sejumlah pendeta juga berasal dari wilayah Korea Utara.

“Sekitar 60 tahun yang lalu, Korea Utara adalah negara yang sangat beragama Kristen. Orang-orang bahkan menyebutnya sebagai ‘Yerusalem dari Timur’,” kata Jimin.

Bahkan saat ini, ia yakin, masih ada orang di Korea Utara yang diam-diam mempraktikkan ajaran Kristen, meski mereka menghadapi konsekuensi serius jika ketahuan.

“Anda tidak bisa mengatakan bahwa Anda seorang Kristen. Jika Anda melakukannya, mereka akan membawa Anda ke kamp penjara,” katanya. “Saya mendengar tentang sebuah keluarga yang percaya pada Tuhan, dan polisi menahan mereka. Mereka semua meninggal – anak-anak kecil berusia 10 tahun tujuh tahun.”

“Teman saya bekerja di polisi rahasia dan dia mengatakan kepada saya bahwa mereka menangkap keluarga Kristen yang mencoba mengubah agama.”

Namun perlu diketahui, banyak gereja Kristen di Korea Utara yang didukung dan dikendalikan oleh negara, namun bentuknya sangat berbeda dengan gereja pada umumnya.

Pusat Database Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKDB) memperkirakan terdapat 121 fasilitas keagamaan di negara tersebut, termasuk 64 kuil Buddha, 52 kuil Cheondoist, dan lima gereja negara Kristen. 5 Negara dengan Militer Aktif di Dunia, Benarkah Indonesia? Meski 5 negara ini memiliki kekuatan militer yang besar, namun perlu diketahui bahwa jumlah personel militer aktif hanyalah salah satu kekuatan pertahanan negara. kabarkutim.com.co.id 1 April 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *